Sunday, January 13, 2013

belajar psikologi Abnormal :D

http://psikology09b.blogspot.com/2010/11/makalah-abnormal-gangguan-kognitif.htmlhttp://psikology09b.blogspot.com/2010/11/makalah-abnormal-gangguan-kognitif.html

Perilaku Abnormal pada Anak dan Remaja



1.      DEFINISI GANGGUAN
Masalah masalah psikologis yang dialami pada masa kanak – kanak dan remaja merujuk pada usia dan kebudayaan. Dimana perilaku yang dianggap normal pada anak –anak bisa saja tidak normal pada orang dewasa, contohnya malu dan takut pada sesuatu hal. Takut terhadap tempat gelap akan dirasa wajar bila itu yang mengalami pada anak anak namun akan tidak wajar bila itu yang mengalami seseorang yang telah dewasa. Keyakinan keyakinan budaya membantu menentukan apakah orang – orang melihat perilaku tertentu sebagai normal atau abnormal. Orang – orang yang hanya mendasarkan pada normalitas pada standart yang berlaku pada budaya mereka saja akan beresiko menjadi etnocentris ketika mereka memandang tingkah laku orang lain dalam budaya yang berbeda sebagai abnormal. Perilaku abnormal pada anak – anak bergantung pada definisi orang tua mereka yang dipandang dari kacamata budaya tertentu.
Gangguan perkembangan pada masa perkembangan anak dan remaja dapat didefinisikan sebagai

2.      KLASIFIKASI GANGGUAN
a.         Gangguan Perkembangan Pervasif
Ditandai dengan masalah awal pada tiga area perkembangan utama: perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi.
Gangguan ini terdiri dari :
·           Autisme
Adalah kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai pusat dari dunia, percaya bahwa kejadian – kejadian eksternal mengacu pada diri sendiri. Dicirikan dengan gangguan yang nyata dalam interaksi sosial dan komunikasi, serta aktivitas dan minat yang terbatas (Johnson, 1997). Gejala-gejalanya meliputi kurangnya respon terhadap orang lain, menarik diri dari hubungan sosial, dan respon yang aneh terhadap lingkungan seperti mengepakkan tangan, bergoyang-goyang, dan memukul-mukulkan kepala.
·           Reterdasi Mental
Muncul sebelum usia 18 tahun dan dicirikan dengan keterbatasan fungsi intelektual secara signifikan berada dibawah rata-rata (mis., IQ dibawah 70) dan keterbatasan terkait dalam dua bidang keterampilan adaptasi atau lebih (mis., komunikasi, perawatan diri, aktivitas hidup sehari-hari, keterampilan sosial, fungsi dalam masyarakat, pengarahan diri, kesehatan dan keselamatan, fungsi akademis, dan bekerja.
·           Gangguan perkembangan spesifik
Dicirikan dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan fungsional pada bidang-bidang dan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya, seperti :
Ø  Gangguan belajar, ditandai dengan :
ü   Gangguan menulis
Keterbatasan kemampuan menulis sehingga muncul dalam bentuk kesalahan memgeja, kesulitan membentuk kalimat. Muncul pada usia 7 tahun
ü   Gangguan membaca
Keterbatasan kemampuan dalam mengenali dan memahami rangakaian kata –kata. Biasanya tampak pada usia 7 tahun
ü   Gangguan matematika
Keterbatasan kemampuan anak dalam memahami istilah  matematika.
Ø  Gangguan Komunikasi, ditandai dengan :
ü   Gangguan bahasa ekspresif
Keterbatasan  dalam menggunakan bahasa verbal
ü   Gangguan bahasa campuran reseptif atau ekspresif
Keterbatasan anak dalam memahami maupun memproduksi bahasa verbal
ü   Gangguan fonologis
Kesulitan dalam artikulasi suara tanpa adanya kerusakan pada mekanisme berbicara
ü   Gagap
Ganggauan pada kemampuan berbicara lancer dengan waktu yang tepat
b.        Defisit perhatian dan gangguan perilaku disruptif
·           ADHD ( Atttention deficit hyperactivity disorder)
Dicirikan dengan tingkat gangguan perhatian yang rendah,(sulit berkonsentrasi) impulsivitas, dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Menurut DSM IV, ADHD pasti terjadi di sedikitnya dua tempat (mis., di sekolah dan di rumah) dan terjadi sebelum usia 7 tahun (DSM IV, 1994).
·           Conduct Disorder (CD )
Adalah munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah yang disebabkan sejak kecil orangtua tidak mengajarkan perilaku benar dan salah pada anak. Ciri - cirinya, apabila ia memunculkan perikau anti sosial baik secara verbal maupun secara non verbal seperti melawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan mempermainkan temannya, menunjukkan unsur permusuhan yang akan merugikan orang lain.
·           Oppositional defiant disorder ( ODD )
Perilaku dalam gangguan ini menunjukkan sikap menentang, seperti berargumentasi, kasar, marah, toleransi yang rendah terhadap frustasi, dan menggunakan minuman keras, zat terlarang, atau keduanya. Namun dalam gangguan ini tidak melanggar hak-hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam gangguan perilaku.
c.         Kecemasan dan Depresi
Gangguan kecemasan sering terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut ke masa dewasa biasanya berupa : gangguan obsesif kompulsif, gangguan kecemasan umum, dan fobia banyak terjadi pada anak-anak dan remaja, yang memiliki gejala seperti pada orang dewasa. Gangguan kecemasan akibat perpisahan adalah gangguan masa kanak-kanak yang ditandai dengan rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat dengannya seperti orang tua, saudara,dll. Gejalanya antara lain berupa mimpi buruk, sakit perut, mual dan muntah saat mengantisipasi perpisahan.gangguan kecemasan ini dapat berlanjut hingga depresi.  Depresi pada anak – anak dan remaja tidaklah berbeda dengan orang dewasa, mereka memiliki perasaan tidak berdaya,kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri. Namun  depresi pada anak tidak nampak nyata bila dibanding dengan orang dewasa. Ciri – ciri depresi pada anak antara lain adalah mereka menolak untuk masuk sekolah, tak mau pisah dengan orang tua. Depresi pada anak dan remaja biasanya diikuti dengan gangguan lain seperti CD, ODD, masalah akademik. Depresi pada remaja yang berkelanjutan akat berakibat ganguan depresi yang lebih serius pada masa dewasa. 
d.        Gangguan Eliminisi
Adalah gangguan pada perkembangan anak dan remaja dimana tidak dapat mengontrol buang air kecil ( BAK ) dan buang air besar ( BAB ) setelah mencapai usia normal untuk mampu melakukannya. Terbagi menjadi dua yaitu:
·           Enuresis
Adalah dimana anak tidak mampu mengontrol BAKnya bukan karena akibat dari kerusakan neurologis atau penyakit lainnya . kita sering menyebutnya dangan mengompol.
·           Enkopresis
Ketidakmampuan mengontrol BABnya yang bukan disebabkan masalah organik.
3.      PENYEBAB GANGGUAN
Belum ada penyebab tunggal pada gangguan perkembangan anak dan remaja. Berbagai situasi, termasuk faktor psikobiologik, dinamika keluarga, dan faktor lingkungan berkombinasi secara kompleks yang menjadi penyebab gangguan perkembangan anak dan remaja.

1. Faktor-faktor psikobiologik.
Faktor-faktor psikobilogik biasanya akibat :
·           Riwayat genetika keluarga yang terjadi pada kasus retardasi mental, autisme, skizofrenia kanak-kanak, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan ansietas atau kecemasan.
·           Struktur otak yang tidak normal. Penelitian menemukan adanya abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autisme, skizofrenia kanak-kanak, dan ADHD.
·           Pengaruh pranatal, seperti infeksi pada saat di kandungan ibu, kurangnya perawatan pada masa bayi dalam kandungan, dan ibu yang menyalahgunakan zat, semuanya dapat menyebabkan perkembangan saraf yang abnormal yang  berkaitan dengan gangguan jiwa. Trauma kelahiran yang berhubungan dengan berkurangnya suplai oksigen pada janin saat dalam kandungan yang sangat signifikan dan menyebabkan terjadinya retardasi mental dan gangguan perkembangan saraf lainnya.
·           Penyakit kronis atau kecacatan dapat menyebabkan kesulitan koping bagi anak.
2. Dinamika keluarga.
Dinamika keluarga yang tidak sehat dapat mengakibatkan perilaku menyimpang yang dapat digambarkan sebagai berikut :
·         Penganiayaan anak. Anak yang terus-menerus dianiaya pada masa kanak-kanak awal, perkembangan otaknya menjadi terhambat (terutama otak kiri). Penganiayaan dan efeknya pada perkembangan otak berkaitan dengan berbagai masalah psikologis, seperti depresi, masalah memori, kesulitan belajar, impulsivitas, dan kesulitan dalam membina hubungan (Glod, 1998).
·         Disfungsi sistem keluarga (misal kurangnya sifat pengasuhan orang tua pada anak, komunikasi yang buruk) disertai dengan keterampilan koping yang tidak baik antaranggota keluarga dan model peran yang buruk dari orang tua. Sehingga menyebabkan gangguan pada perkembangan anak dan remaja.
3. Faktor lingkungan.
Lingkungan dan kehidupan sosial yang tidak menguntungkan akan menjadi penyebab utama pula, seperti :
·         Kemiskinan.
Perawatan pranatal yang buruk, nutrisi yang buruk, dan kurang terpenuhinya kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
·         Tunawisma.
Anak-anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang memengaruhi perkembangan emosi dan psikologi mereka. Berbagai penelitian menunjukkan adanya peningkatan angka penyakit ringan kanak-kanak, keterlambatan perkembangan dan masalah psikologis diantara anak tunawisma ini bila dibandingkan dengan sampel kontrol (Townsend, 1999).
·         Budaya keluarga.
Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar dapat mengakibatkan kurang diterimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah psikologik.
4.      PENANGANAN
Beberapa terapi atau perawatan gangguan perkembangan anak dan remaja antara lain:
a)         Perawatan berbasis komunitas saat ini lebih banyak terdapat pada managed care.
Yaitu dengan cara-cara yaitu :
·       Pencegahan primer melalui berbagai program sosial yang ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak. Contohnya adalah perawatan pranatal awal, program penanganan dini bagi orang tua dengan faktor resiko yang sudah diketahui dalam membesarkan anak, dan mengidentifikasi anak-anak yang berisiko untuk memberikan dukungan dan pendidikan kepada orang tua dari anak-anak ini.
·       Pencegahan sekunder dengan menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat segera dilakukan. Metodenya meliputi konseling individu dengan program bimbingan sekolah dan rujukan kesehatan jiwa komunitas, layanan intervensi krisis bagi keluarga yang mengalami situasi traumatik, konseling kelompok di sekolah, dan konseling teman sebaya.
·       Dukungan terapeutik bagi anak-anak diberikan melalui psikoterapi individu, terapi bermain, dan program pendidikan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam sistem sekolah yang normal. Metode pengobatan perilaku pada umumnya digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan metode koping.
·       Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga. Penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi dari semua anggota keluarga.
b)        Pengobatan berbasis rumah sakit dan Rehabilitasi.
·       Unit khusus untuk mengobati anak-anak dan remaja, terdapat di rumah sakit jiwa. Pengobatan di unit-unit ini biasanya diberikan untuk klien yang tidak sembuh dengan metode alternatif, atau bagi klien yang beresiko tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain.
·       Program hospitalisasi parsial juga tersedia, memberikan program sekolah di tempat (on-site) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa. Seklusi dan restrein untuk mengendalikan perilaku disruptif masi menjadi kontroversi. Penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat bersifat traumatik pada anak-anak dan tidak efektif untuk pembelajaran respon adaptif. Tindakan yang kurang restriktif meliputi istirahat (time-out), penahanan terapeutik, menghindari adu kekuatan, dan intervensi dini untuk mencegah memburuknya perilaku.
c)         Farmakoterapi.
Medikasi digunakan sebagai satu metode pengobatan. Medikasi psikotropik digunakan dengan hati-hati pada klien anak-anak dan remaja karena memiliki efek samping yang beragam. Pemberian metode ini berdasarkan :
a. Perbedaan fisiologi anak-anak dan remaja mempengaruhi jumlah dosis, respon klinis, dan efek samping dari medikasi psikotropik. 
b. Perbedaan perkembangan neurotransmiter pada anak-anak dapat mempengaruhi hasil pengobatan psikotropik, mengakibatkan hasil yang tidak konsisten, terutama dengan antidepresan trisiklik.

Skizofrenia dan gangguan Psikotik lainnya

Skizofrenia
  • merupakan gangguan psikotik yang mencakup gangguan pada perilaku,pikiran,emosi,dan persepsi.
  • Sejarah dan Tokoh:
  1. Emil Kraepelin
menyebutnya dengan sebutan dementia paredox, yaitu proses penyakit yang disebabkan oleh patologi yang spesifik, meskipun tidak diketahui di dalam tubuh.
meliputi perilaku seperti waham, halusinasi,perilaku motorik aneh)

2. Eugen Bleuler
menyebutnya skizofrenia
perjalanan penyakit lebih bervariasi
4 ciri skizofrenia atau simptom primer:
1.) asosiasi longgar (hubungan antara pikiran2 terganggu)

2.)afek (respon emosional)

3.)ambivalensi (perasaan ambivalen, seperti membenci dan mencintai disaat yang sama)

4.)autisme (penarikan diri  ke dunia fantasi sendiri )

3. Kyrt Schneider
simptom tingkat pertama(ciri primer skizofrenia seperti waham, dan halusinasi)

simptom tingkat kedua 9simptom yang juga terjadi pada gangguan psikotik lainnya)

  • Bentuk-bentuk dari Psikosis:
  1. gangguan psikotik singkat (seperti pada pasa melahirkan seorang wanita, namun in tak menjadi skizofrenia)
  2. gangguan skizofrenoform (identik dngan skizofrenia dan telah menetap selama 1 bbulan-6bulan)
  3. gangguan delusi (curiga berlebih pada orang lain)
  4. gangguan spektrum skizofrenia (meliputi gangguan yg bervariasi tingkat keparahannya mulai dari gangguan kepribadian yang lebih ringan hingga pada skizofrenia sendiri)

  • Ciri Klinis Skizofrenia:
  1. gangguan proses berpikir
delusi dan gengguan pikiran

2. definisi perhtian
sulit kasih perhatian pd stimulus yg relevan dan menyaring keluar stimulus yg tak releven.

3.gangguan perseptual
halusinasi (tak ada objek)


4.gangguan emosional
emosi datar atau tak deduai

5. hendaya lainnya
bingung identitas pribadi,down,ekspresi wajah aneh,sulit berinteraksi dengan orang lain

  • Fase-fase:
biasanya berkembang pada remaja akhir dan dewasa awal
kemunculannya bisa ndadak atau perlahan
fase predromal (berkurangnya minat dan aktivitas sosial dan sulit memenuhi tangguung jawab pribadi, pembicaraan ngelantur. Selain itu fase akut terjdi bila telah berbicara sendiri dijalan,menimbun makanan dan mengumpulkan sampah)
fase residural (terganggunya diri dan aktivitas oleh perasaan apatis yang mendalam, sulit berkomunikasi dengan orang lian,




  • Sub Tipe Skizofrenia:
  1. tipe tidak terorganisasi
bingung akan perilaku aneh, halusinasi nyata,afek datar atau tak sesuai

2. tipe katatonik
ditandai dengan adanya gangguan nyata dalam aktivitas motorik

3. tipe paranodid
ditandai dengan waham paranodi dan halusinasi auditoris yg sering.

  • Penyebab:
  1. faktor biologis
ketidakteraturan dalam sistem neurotransmiter di otak
kemungkinan adanya virus yang mempengaruhi perkembangan otak
kerusakan dan gangguan fungsi otak yang mengatur kognitif dan emosionalnya

2. faktor psikososial
pengalaman stres yang berat

  • Penanganan:
  1. Perawatan Biomedis
obat-obat anti psikotik digunakan untuk mengendalikan simptom2 psikotik

2. Perawatan Psikososial
menggunakan prinsip belajar, seperti token ekonomi dan pelatihan kemampuan ketrampilan sosial.

3.Rehabilitasi Psikososial
kelompok yang siap membantu dan agar pasien dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan komunitas dan tidak terkungkung pada fantasi dunianya sendiri saja.

4. Program Intervensi keluarga
tingkatkan komunikasi dalam keluarga dan mengurangi konflik dan stres keluarga.

Saturday, January 12, 2013

Gangguan makan, Obesitas, dan Gangguan tidur

Gangguan makan, Obesitas, dan Gangguan tidur

oleh Nitami Setya Andriani pada 12 Januari 2013 pukul 23:22 ·
Gangguan makan

  • jenis-jenisnya nih:
1. Anorexia Nervosa

takut gemuk

ada 2 sub yaitu; makan lebih terus memuntahkannya dan restriktif

ngga nafsu makan
kurus banget


2. Bulimia Nervosa

makan terus-terusan lalu dimuntahkan dengan sengaja
biasanya BB yang dipertahankan itu BB normal
kurus tapi engga banget


3. Gangguan Makan Berlebihan


  • Faktor-faktor penyebab:
1. Faktor Sosiokultural
tekanan dari lingkungan yang menuntut kesempurnaan fisik juga menjadi pemicu gangguan tersebut.

2.Faktor Psikologis
kondisi penyandang gangguan tersebut biasanya termasuk orang yang perfeksionimenya tinggi.

3.Faktor Keluarga
konflik antar keluarga yang sering terjadi menjadikan anak memilih tidak makan atau memiliki gangguan makan anorexia yang bila itu menjadi kebiasaan akan berbahaya baginya. Sementara dengan kondisi yang anak itu akan mampu meredam konflik yang terjadi.


4.Faktor Biologis
otak yang mengatur nafsu makan mengalami kerusakan, dan mungkin juga disebabkan oleh genetis.


  • Penanganan:
1. Terapi Biomedis
yakni memakai pengobatan kimia oleh dokter dan psikiater.

2.Terapi Psikoterapi
Terapi psikodinamika untuk mengatasi gangguan tersebut

3.Terapi CBT (Cognitive behavioral Therapy)

membantu pasien mengalahkan pikiran dan keyakinan yg self defetiating serta mengembangkan pola pikir sehat pada pasien.

modifikasi perilaku dan membantu pasien agar berat badannya dapat normal kembali.

4.Terapi Keluarga
digunakan untuk mengatasi konflik dalam keluarga dan meningkatan komunikasi diantara keluarga.




Obesitas

  • Faktor penyebab:
1. Genetis
2. Metabolisme
3.Sel lemak
4.Gaya Hidup
5.Psikologis


  • Perbedaan etnik dan sosioemosional pada obesitas:
1.faktor sosioekonomi
seperti saat masyarakat kota sedang sibuk dengan fitness guna mendapatkan fisik yang bugar, di desa tidak seperti itu karena perekonomian disana juga kurang memungkinkan untuk melakukan kegiatan seprti itu. Selain itu, masyarakat yang memiliki anggapan bahwa kondisi fisik tidak penting akan termakan oleh buaian pikirannya itu dan melakukan segala yang disukai termasuk makan banyak sehingga menimbulkan obesitas.

2.faktor akulturasi
perbedaan budaya memang seringkalli tidak terlepas dari dunia kuliner. Kuliner di tiap Negara itu berbeda dan ada ciri khas masing-masing, dan jika seseorang yang tinggal di luar negeri misalnya, tergiur dan terbiasa makan makanan yang berkalori tinggi serta membuatnya ketagihan terus dan tanpa memikirkan efek dari apa yang dimakannya itu akan membuatnya kelebihan asupan.

3. faktor metabolisme
tingkat metabollisme tiap orang berbeda-beda, begitu juga penyerapan sari-sari makanan.



Gangguan Tidur

  • jenis-jenis:
1. Disomnia
mengenai gangguan kualitas ,waktu dan jumlah tidur

ada 5 jenis:
a.Insomnia (tidak bisa tidur)
b.Hypersomnia (merasa kantuk terus menerus sepanjang siang hari)
c.Narkolepsi (tiba2 muncul rasa kantuk berlebihan)
d.Gangguan tidur karena pernafasan
e.Gangguan irama tidur sirkadia


2.Parasomnia
gangguan yang terjadi tidur atau pada ambang batas
ada 3 jenis:
a.gangguan mimpi buruk
b.gangguan teror
3.gangguan berjalan sambil tidur



  • Penyebab:
1.Biologis (kondisi fisik seperti pada penderita gangguan pernafasan saat tidur maupun kondisi organ dan hormon yang kurang stabil akibat konsumsi obat2 tententu)
2.Psikologis (stres)


  • Penanganan:
1.Terapi Obat
2.Penanganan biomedis

3.CBT

Gangguan identitas gender, parafilia, dan disfungsi seksual

Gangguan Identitas Gender

  • gangguan mengenai seseorang merasa ia itu pria atau wanita
  • dapat berakibat adanya transgender dan transeksual
  • ketidakhadiran sosok ayah atau ibu menjadi salah satu penyebabnya

Parafilia

  • perilaku abnormal ada pemuasan seksual
  • Tipe-tipe:
  1. Ekshibisionisme (menunjukan alat genital dimuka umum)
  2. Voyeurisme (ngintip)\
  3. Masokisme seksual (kepuasan dari pemberian rasa sakit pada pasangan,serta mengurangi kadar Oksigen pasangan dengan menutup kepalanya memakai plastik)
  4. Fethisisme (objek bukan manusia, seperti pakaian)
  5. Froterisme (menabrakan diri pada orang lain tanpa izin)
  6. Sadisme seksual (kekerasan seperti pemerkosaan)
  7. Fethisisme transvestik (menggunakan pakaian pasangan)
  8. Pedofilia (suka pada anak2)
  • Penyebab:
  1. Dari perspektif teori belajar --> pengalaman menjadi hal penting
  2. dari Psikodinamika --> pengalaman anak-anak yang akan sampai masa dewasa
  3. Perspektif Multi Faktor --> penganiayaan seksual semasa anak-anak menjadikannya trauma psikis
  • Penanganan:
  1. Terapi Biomedis
antidepresan akan membantu individu mengontrol dorongan seksual yang menyimpang atau mengurangi dorongan seksual

2. Terapi CBT (Cognitive behavioral Therapy)
membantu individu mencapai perilaku yang lebih adaptif


Disfungsi seksual

masalah yang terus-menerus ada sehubungan dengan minat, rangsangan atau respon seksual.
  • Tipe-tipe:
  1. gangguan hasrat seksual (kurangnya minat dan keengganan)
  2. gangguan rangsangan seksual (gangguan rangsangan pada wanita dan gangguan ereksi pada pria)
  3. gangguan orgasme (pada wanita dan pria)
  4. gangguan nyeri/sakit (dispreunia dan vaginismus)
  • Penyebab:
  1. Biologis (hormon)
  2. Psikodinamika (anak2 sampai dewasa)
  3. Psikososial (trauma,gak PD)
  4. Kognitif (takut gagal)
  5. Hubungan
  • Penanganan:
  1. Biomedis 
  2. CBT

Monday, January 7, 2013

He who has no one, has Allah! And he who has Allah, has everything!

Ada yang tau Gangguan Bipolar? :D


Gangguan Bipolar 

merupakan bentuk gangguan kejiwaan yang masuk kategori kronik dan serius. Namun, ada kabar baik bagi Anda, ternyata bentuk gangguan bipolar bisa dikendalikan.

Melalui serangkaian diagnosis yang akurat dan terapi yang optimal, gangguan bipolar bisa diatasi, termasuk memperkecil resiko bunuh diri. Perbaikan kualitas hidup pada penderita bipolar bisa dipenuhi melalui deteksi dini dan edukasi.
Sanak keluarga atau orang-orang terdekat dari penderita gangguan bipolar hendaknya turut memberikan dukungan kesabaran, optimis, ketekunan dan pantang menyerah saat menjalani terapi. Hal ini diungkapkan oleh Tuti Wahmurti, Perwakilan Majelis Kehormatan Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
“Strategi terapinya bisa disesuaikan kondisi pasien. Ada fase terapi akut, fase terapi berkelanjutan (continuation treatment phase) dan fase terapi pemeliharaan (maintenance treatment phase),” kata Tuti dalam seminar ‘Gangguan Bipolar: Dapatkah Dikendalikan?’ di Hotel JW Marriott Jakarta, Rabu (25/4).
Ia mengatakan, menunda diagnosis dan perawatan pada penderita gangguan bipolar malah mengakibatkan depresi yang berat bagi mereka. Bila kondisi semacam ini semakin memburuk, mereka cenderung tidak bisa dikendalikan.
“Gangguan bipolar perlu dikendalikan. Salah satunya adalah melalui pengobatan yang benar. Selain itu, perlu dipahami, penderita bipolar tidak untuk dihindari, melainkan mereka harus diberi kenyamanan dan kehangatan dari orang-orang di sekitarnya,” jelas Tuti.
Gangguan bipolar merupakan bentuk gangguan jiwa yang bersifat episodik atau berulang dalam jangka waktu tertentu. Gangguan ini biasa dimulai dari simtom-simtom perubahan mood (suana hati) dan bisa terjadi seumur hidup.
Terdapat lima episode bipolar yaitu, depresi, campuran, eutimia, manik, dan hipomanik. Lebih buruk lagi, penderita gangguan bipolar memiliki potensi lebih besar untuk melakukan bunuh diri dibandingkan penderita Skizofrenia.
Penyebab gangguan bipolar bersifat multifaktor atau memiliki banyak sebab. Beberapa faktor tersebut meliputi faktor biologi otak, genetik, dan pengalaman hidup yang dapat mengakibatkan stres.

Ini nih mimin kasih tau tentang pemahaman salah kaprah pada psikologi!


1. Psikolog Itu Gak Sama Loh Sama Psikiater

Banyak orang awan yang sering menyamakan psikologi dengan psikiater, eiiiitttt!! temen-temen jangan pada ikutan yah, karena ini salah. Terdapat perbedaan yang kentara di antara keduanya, salah satunya adalah jika dilihat dari background keilmuan dari kedua profesi tersebut. Gelar Psikolog bisa didapatkan dengan cara mengambil S1 psikologi dan S2 psikologi, baru bisa dikatakan psikolog. Sedangkan title Psikiater itu didapat dari S1 kedokteran dan setelah menyandang gelar dokter umum lalu mengambil spesialis kejiwaan. Nah loohhh…jelas banget kan perbedaannya??? Psikolog itu backgroundpendidikannya psikologi, sementara psikiater itu background pendidikannya kedokteran. “Walaupun memang adanya irisan diantara keduanya, yakni di Psikologi Klinis yaitu bisa sama-sama menggunakan DSM untuk panduan pengklasifikasian gangguan kejiwaan. Akan tetapi beda pendekatan, kalo psikiater menggunakan pendekatannya secara medis  artinya menggunakan obat , kalo psikologi ya menggunakan perangkat psikologis” menurut beliau. Seperti contoh kasus yang penderita skizofrenia, pembahasan menurut keduanya  sama, akan tetapi yang berbeda adalah cara penanganannya, bagaimana cara menyembuhkan atau meminimalisir gejala skizofrenia, misalnya untuk menghilangkan halusinasi yang terjadi pada penderita tersebut, kalo psikiater tinggal diberi antihalusinogen, kalo psikolog berusaha untuk memahami mengapa terjadi  halusinasi pada pasien, dicari akar dari penyebab masalahnya.


2. Lambang Psikologi Itu Bukan Bernama Trisula

Masih seputar orang awam yang melihat psikologi hanya sekilas saja mengatakan bahwa lambang psikologi itu trisula. Bukan bukan. Itu bukan trisula teman-teman. Lambang psikologi itu berasal dari huruf Yunani, namanya psyche yang artinya “jiwa”. Kata psyche sering disingkat menjadi “psy” untuk mewakili kata “psychology”. Sehingga saat kita melihat lambang psikologi, jangan bilang itu trisula, sebut itu sebagai huruf Yunani bernama psyche.

3. Psikologi bukan Peramal

Banyak pula yang mengatakan kalo psikologi itu bisa menebak orang. Padahal sebenarnya, kata yang lebih tepatnya mungkin adalah memprediksi, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melihat dari perilaku yang tampak. Namun tetap saja untuk memastikannya, psikolog harus bisa menguji data-data yang telah didapatnya apakah valid atau tidak. Sehingga semuanya jadi masuk akal sekarang, mengapa kita bisa memprediksi orang itu, ya dilihat dari perilakunya yang tampak yang bisa diobservasi. Atau bisa juga kita melihat karakter orang melalui tulisan tangannya, dan itu ada ilmunya yakni Grafologi. Sehingga semua yang ada di psikologi itu tidak ada yang magis, semua bisa dijelaskan secara ilmiah.

4. Aplikasi Psikologi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Banyak yang mengkhawatirkan, akan jadi apa setelah lulus nanti ‘cetakan’ dari jurusan psikologi. Well, banyak yang tidak tahu, bahwa sebenarnya psikologi bisa diaplikasikan dalam setiap segi kehidupan, dalam bidang apapun psikologi masuk kedalamnya. Misalnya, Psikologi Pendidikan, bagaimana aplikasi psikologi dalam dunia pendidikan. Lalu bagaimana aplikasi psikologi di bidang kenegaraan, seperti contoh kecilnya saja untuk teks pidato para pejabat saja ada analis psikolog untuk menganalisis bagaimana dampak-dampak tiap kalimat terhadap  reaksi masyarakat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jadi sebenarnya psikologi itu bisa masuk bidang kehidupan manusia mulai dari aspek yang terdekat dengan kita yaitu keluarga sampai aspek kenegaraan. Sehingga begitu luasnya aplikasi psikologi dalam kehidupan sehari-hari, so jangan takut sampe gak bisa kerja saat udah lulus nanti. Prospek kita buat kedepannya cerah koq teman-teman, asal kita rajin aja mencari peluang sebesar-besarnya dan rajin kuliah.
So..mau ‘jatuh cinta’ sama psikologi kapan?? Sekarang!!

gambar-gambar ilusi


yak, sekarang mimin mau bagi-bagi gambar ilusi. let's check it out :D



tebak ini posisi berdiri atau..? :D



hayo tebak, ada hewan apa aja disini? 



ini empat atau tiga? :s



is that possible? 



how can it be?




yang diatas yang mana? :o




sekian dulu deh gambar-gambar ilusi dari mimin, semoga bermanfaat :D

GRAFOLOGI


Definisi grafologi adalah seni membaca karakter tulisan tangan. Tulisan tangan mirip sidik jari-setiap orang memiliki ciri khusus. Kalaupun ada dua orang memiliki tulisan tangan yang sama, jika anda perhatikan, pasti akan terlihat bedanya.

Tulisan tangan terbentuk dari rangsangan kecil dari otak sehingga sering sekali para ahli grafologi menyebut tulisan tangan adalah “tulisan otak.” Grafologi merupakan sebuah ilmu yang empirik, karena ilmu ini dibuktikan berdasarkan fenomena dalam satu populasi dan ada kuantifikasi hasil atau ada hasil dari uji statistik yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kegunaan grafologi bisa kita lihat sejak 6000 tahun yang lalu, di masa Cina kuno. Pengetahuan mereka berpindah ke orang Yunani dan Romawi, dan Kaisar Nero menggunakannya untuk menentukan orang yang bisa ia percaya.

Buku pertama yang muncul tentang tulisan tangan ditulis oleh orang Italia, Camillo Baldi pada tahun 1622. Namun, kata ‘grafologi’ sesungguhnya diungkapkan oleh Jean Michon, orang Perancis, pada abad ke-19. Kata tersebut datang dari bahasa Yunani ‘graphí’ yang berarti menulis, dan ‘ology’ yang berarti ilmu.

Michon membentuk Graphological Society (Lembaga Grafologi) di Paris, yang berkembang sampai masa Perang Dunia Kedua (1939-1945). Penulis Edgar Allan Poe juga mempelajari tulisan tangan dan mempublikasikan penemuannya, serta menyatakan kata ‘autograph’ untuk menjelaskan pendekatannya.

Grafologi dipelajari di Klinik Psikologi Harvard tahun 1930 oleh Gordon Allport, dan pada tahun 1955 Klara Roman dan George Staemphli mengembangkan faktor-faktor penting untuk menilai karakter dari tulisan tangan. Di banyak universitas Eropa, grafologi adalah bagian dari kurikulum untuk jurusan psikologi.

Sekarang ini banyak area dalam hidup di mana grafologi dianggap sangat berguna. Menilai tulisan tangan sangatlah membantu dalam banyak bidang saat ini. Contohnya dalam bidang pendidikan, kita dapat mengetahui bakat dan minat seseorang, pelaku kekerasan di sekolah, dan dapat pula digunakan untuk bimbingan atau BK.

Grafologi juga digunakan di bidang kriminalitas, forensik, dan konseling. Analisis tulisan tangan sangat penting dalam menentukan apa ada dokumen yang dipalsukan, karena masih tetap bergantung pada fakta bahwa tiap orang menulis dengan cara yang berbeda dan variasi sekecil apapun bisa diketahui. Grafologi juga bisa digunakan para ahli untuk mendiagnosis penyakit mental, dan bisa digunakan oleh polisi untuk mendapatkan gambaran tentang kesehatan mental dari tersangka.

Jadi bagaimana anda bisa menggunakan grafologi dalam kehidupan sehari-hari? Anda bisa menggunakannya untuk mendapatkan ide yang keren tentang karakter dan kemampuan diri anda, dan juga untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam dari teman dan juga keluarga anda. Kalau anda bisa melihat tulisan tangan seorang cowok atau cewek, ini bisa memberi anda petunjuk seperti seberapa bagus dia bila menjadi teman kencan dan apakah anda berdua akan cocok atau mengalami kendala dalam menjalani hubungan.

Bagi anda yang menaruh minat dan ingin mempelajari grafologi, perlu diingat bahwa grafologi, seperti seni lainnya, perlu diperlakukan dengan hormat. Sangat tidak adil untuk mengambil contoh tulisan tangan seseorang lalu dibagi-bagikan ke teman-teman anda tanpa diketahui orang tersebut! Juga, jangan menyuruh orang untuk memberi contoh tulisannya tanpa sepengetahuan mereka.

Mereka punya hak untuk menjaga privasinya, dan anda akan punya kesenangan yang lebih banyak lagi dengan tulisan orang yang benar-benar mau ambil bagian dan yang bakal memberi tahu kalau anda ‘bisa menilai’ apa tidak-dengan begitu anda belajar lebih banyak lagi. Dalam grafologi juga, seseorang akan semakin ahli sejalan dengan jam terbang (learning by doing).

Tips Membaca Kepribadian dari Tulisan Tangan

1. Besar Kecilnya Tulisan.

Dilihat dari sudut pandang besar kecilnya tulisan terdapat empat kriteria penting yaitu : kecil, sedang, besar, dan sangat besar.

    Tulisan yang berukuran kecil menunjukkan sifat pendiam, sering menyendiri tapi punya otak yang cemerlang dan pikirannya selalu ilmiah. Orang dengan tulisan seperti ini nalarnya logis.
    Tulisan tangan yang ditulis kecil-kecil tapi jelas mudah untuk dibaca menunjukkan penulisnya pandai, juga punya konsentrasi kuat, walau sayang tipe ini kadang suka sekali menonjolkan keilmuannya. Sedangkan jika tulisan tangan kecil dan susah membacanya berarti sang penulis adalah orang bertipe mandiri dalam hidupnya.
    Tulisan tangan sedang, mengandung makna bahwa penulisannya adalah orang yang sangat terpaku kepada tradisi kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern. Tipe ini sangat jitu dalam penggunaan logika untuk dasar referensi keputusan-keputusannya.
    Jenis tulisan tangan yang besar menunjukkan besarnya ambisi seseorang namun murah hati dan selalu ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka melebihkan omong-omongan yang kurang perlu. Sedangkan untuk jenis tulisan tangan yang sangat besar menunjukkan bahwa penulisnya sangat hati-hati dalam segala hal, gemar membuat perhatian bagi sekelilingnya, banyak over aktingnya dalam mencari perhatian, ingin selalu tampil di depan, karena dia gemar berpetualang kemana-mana, mengikuti panggilan jiwanya.

2. Gaya Tulisan.

Dalam spesifikasi Gaya Tulisan ini terbagi ke dalam lima sub. Masing-masing, adalah :

2.1 Gaya Sambung Biasa

Orang yang punya model tulisan begini biasanya senang memberi respon pada setiap masalah, bisa menerima ide dari orang lain, mudah bergaul dan disenangi teman. Baginya berbakat untuk menjadi seorang pemimpin.

2.2 Gaya Sambung Berbentuk Petak

Mengandung arti penulisnya mudah dipengaruhi, selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga tindakannya kadang terkesan sembrono, tanpa pemikiran matang.

2.3 Gaya Sambung Berliku

Tulisan yang banyak luka-likunya, mengandung makna bahwa penulisnya sangat formil, hati-hati dan sering menonjolkan status, namun umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri dan biasanya banyak memiliki keahlian atau bakat.

2.4 Gaya Lurus dan Lancip

Tulisan tangan model demikian menunjukkan penulisnya orang agresif, sangat tekun mengerjakan sesuatu, walau kadang enggan berkompromi dengan orang lain. Bila lancipnya pada huruf awal saja maka pertanda dirinya orang yang banyak mengalami konflik psikologis, sehingga kadang bersikap agresif.

2.5 Gaya Campuran

Bentuk tulisan bersambung yang tak karuan menuliskan cepat, dan kadang sukar membacanya hal ini mengandung arti bahwa penulisnya adalah orang yang biasa berpikir cepat, kreatif tapi paling tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila tidak sesuai dengan kehendaknya jangan harap orang bisa mendapatkan bantuannya karena dia paling doyan mengelak dalam memberi pertolongan.

3. Kemiringan Tulisan

Bentuk kemiringan tulisan tangan, apakah itu miring ke kiri atau ke kanan, atau tegak lurus.

    Mereka yang tulisannya miring ke kiri menunjukkan penulisnya bersikap tertutup (introvet). Segala sesuatu diukur menurut penilainnya sendiri atau menurut ukuran masa lampau. Disamping mempunyai sikap konservatif, orang dengan tipe tulisan ini sangat individualis.
    Jenis tulisan miring ke kanan, menandakan orang yang ramah, aktif dan bersikap terbuka (extropet), berani menghadapi tantangan baru. Dalam bekerja kata hatinya merupakan power yang penting, tapi dalam hal yang kurang dikuasai dia lebih banyak untuk menanyakan kepada ahlinya.
    Tulisan tangan yang bentuknya tegak, mengandung arti bahwa penulisnya adalah tipe orang yang tak suka banyak diatur. Baginya dia adalah miliknya sendiri, kebebasan menjadi hobinya dalam mengerjakan sesuatu tindakan, namun kontrol diri tidak pernah lepas dalam memilah dan memilih hal yang dianggapnya positif.

4. Tekanan Tulisan

    Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak goresan tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya.
    Tekanan yang halus berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian penting baginya agar dihargai orang lain.

5. Bentuk Huruf Awal

Diantara orang ada yang gemar memainkan bentuk tulisannya, terutama bentuk awal tulisannya. Beberapa ciri dan kecenderungan karakter si penulis adalah sebagai berikut :

5.1 Bentuk Jangkar

Disebut bentuk jangkar karena memang huruf awal tulisnya dalam bentuk jangkar. Tulisan ini memberi tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung bersikap kurang dewasa dan kurang percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak bersikap pasif.

5.2 Bentuk Busur

Disebut bentuk busur karena memang bentuk awalnya membentuk busur seperti ditarik. Pemilik tulisan ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai, dan hidupnya sangat berpandangan kuat akan nilai-nilai religius.

5.3 Bentuk Memanjang

Huruf awal memanjang yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan bahwa orangnya terlalu berhati-hati dalam merencanakan masa depan. Panjanganya huruf awal menunjukkan kelambatan kerja dan pemborosan waktu.

5.4 Bentuk memanjang dari bawah

Bentuk memanjang dari bawah bila digoreskan secara kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif dan cepat menyelesaikan pekerjaan, disamping gemar melakukan berbagai eksprimen.

6. Bentuk Huruf Akhir

Bentuk akhir kata yang dituliskan, menunjukkan sikap sosial dan kualitas penulisnya. Tentang huruf akhir ini ada tiga model. Masing-masing, adalah :

    Bila huruf akhir suatu kata ditulis memanjang, mengandung pengertian bahwa orang itu memiliki kemurahan hati, rasa sosialnya besar.
    Bila huruf akhir memanjang ke atas, berarti penulisnya menyukai kemewahan, disamping idealis dan punya semangat yang tinggi.
    Bila huruf akhir menyilang berarti tidak segan mengritik diri sendiri apabila perbuatannya memang salah atau keliru.

Spasi Tulisan Juga diperhatikan dalam Grafologi
Spasi antarkata dan antarhuruf mengungkapkan seberapa murah hati atau jahatnya seseorang, seberapa mudah bergaul, dan tingkatan diskriminasi yang dia gunakan dalam memilih teman.
Lebar: berasosiasi dengan jarak, separasi, pelepasan.
Sempit: berasosiasi dengan kedekatan, kualitas gelisah, ketidakleluasaan.
Tolok ukur: satu huruf. Jika jarak antarkata kurang dari satu huruf, dikatakan sempit (kecil). Jika lebih dari satu huruf, dikatakan lebar (besar).
Spasi kecil antar huruf: mengindikasikan kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial yang penuh. Bila sangat kecil: berpandangan picik dan gelisah, tidak terbuka. 
Spasi lebar antarhuruf: menunjukkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam memilih kenalan, terisolasi. 
Spasi kecil antarkata: tanda ketidakmampuan untuk membuat rencana dan rendahnya kemampuan dalam organisasi, posesif, tergantung, memiliki sikap bermusuhan, membutuhkan orang lain, mudah bergaul, memiliki sifat sosial tinggi.
Spasi lebar antarkata: tanda kemampuan untuk melihat ke depan secara objektif, ingin menjaga jarak dengan orang lain, berhati-hati dalam setiap hubungan, suka menyendiri, cenderung tidak percaya pada orang lain.
Spasi antarbaris kecil: suka terlibat langsung dengan tindakan.
Spasi antarbaris lebar: tanda ketidakmampuan dalam membuat perencanaan, suka berada di balik layar menjaga jarak, mengamati dengan seksama.
Marjin atas lebar: cenderung menarik diri dan menjaga jarak dengan orang lain, bersifat formal, hormat terhadap orang lain.  Marjin atas sempit: menyukai formalitas.
Marjin bawah lebar: rasa takut terhadap seks, idealis, kurang bersahabat, mementingkan keterampilan luar, adanya trauma emosional. Marjin bawah sempit: mempunyai naluri suka menimbun, sok akrab, kurang hati-hati, sentimental, materialistis, mudah lelah, kurang bisa berkomunikasi.
Marjin kiri lebar: latar belakang kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa seni, selalu ingin berkembang dan aktif. Marjin kiri sempit: persahabatan yang tidak pandang bulu, picik, pendiam, hipersensitif, hati-hati, ingin menghindari tekanan.
Marjin kanan lebar: ketakutan akan masa depan. Marjin kanan sempit: pendekatan lebih berhati-hati terhadap calon teman dan dunia secara umum, kurangnya sikap memilih-milih, murah hati, sembrono, ketidaksabaran, ingin segera keluar dari masalah. 
Rata: memiliki pikiran yang teratur dan mata yang artistik.
Satu halaman penuh tulisan tanpa ada jarak spasi: picik, banyak bicara.
Satu halaman hampir semuanya bermarjin: penakut, tertekan, tidak pernah puas. 
Marjin kiri acak-acakan: depresi temporer. Marjin kiri semakin melebar ketika tulisan turun: bermakna tulisan cepat dan spontan, kesulitan untuk menggunakan waktu. Marjin kiri semakin menyempit ketika tulisan turun: cenderung memulai tugas yang berani. Marjin sempit di sisi kiri dan kanan: tidak melihat berbagai hal dari segi pandangan masyarakat lainnya, tidak melihat dirinya dengan baik. Marjin kiri tidak rata: tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat, suka melawan, suka menyimpang, tidak disiplin. 
Tidak ada marjin: sibuk, berusaha keras, pelit, egois.