Sunday, January 13, 2013
http://psikology09b.blogspot.com/2010/11/makalah-abnormal-gangguan-kognitif.htmlhttp://psikology09b.blogspot.com/2010/11/makalah-abnormal-gangguan-kognitif.html
1. DEFINISI GANGGUAN
Masalah
masalah psikologis yang dialami pada masa kanak – kanak dan remaja
merujuk pada usia dan kebudayaan. Dimana perilaku yang dianggap normal
pada anak –anak bisa saja tidak normal pada orang dewasa, contohnya malu
dan takut pada sesuatu hal. Takut terhadap tempat gelap akan dirasa
wajar bila itu yang mengalami pada anak anak namun akan tidak wajar bila
itu yang mengalami seseorang yang telah dewasa. Keyakinan keyakinan
budaya membantu menentukan apakah orang – orang melihat perilaku
tertentu sebagai normal atau abnormal. Orang – orang yang hanya
mendasarkan pada normalitas pada standart yang berlaku pada budaya
mereka saja akan beresiko menjadi etnocentris ketika mereka memandang
tingkah laku orang lain dalam budaya yang berbeda sebagai abnormal.
Perilaku abnormal pada anak – anak bergantung pada definisi orang tua
mereka yang dipandang dari kacamata budaya tertentu.
Gangguan perkembangan pada masa perkembangan anak dan remaja dapat didefinisikan sebagai
2. KLASIFIKASI GANGGUAN
a. Gangguan Perkembangan Pervasif
Ditandai dengan masalah awal pada tiga area perkembangan utama: perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi.
Gangguan ini terdiri dari :
· Autisme
Adalah
kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai pusat dari dunia,
percaya bahwa kejadian – kejadian eksternal mengacu pada diri sendiri.
Dicirikan dengan gangguan yang nyata dalam interaksi sosial dan
komunikasi, serta aktivitas dan minat yang terbatas (Johnson, 1997).
Gejala-gejalanya meliputi kurangnya respon terhadap orang lain, menarik
diri dari hubungan sosial, dan respon yang aneh terhadap lingkungan
seperti mengepakkan tangan, bergoyang-goyang, dan memukul-mukulkan
kepala.
· Reterdasi Mental
Muncul
sebelum usia 18 tahun dan dicirikan dengan keterbatasan fungsi
intelektual secara signifikan berada dibawah rata-rata (mis., IQ dibawah
70) dan keterbatasan terkait dalam dua bidang keterampilan adaptasi
atau lebih (mis., komunikasi, perawatan diri, aktivitas hidup
sehari-hari, keterampilan sosial, fungsi dalam masyarakat, pengarahan
diri, kesehatan dan keselamatan, fungsi akademis, dan bekerja.
· Gangguan perkembangan spesifik
Dicirikan
dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan
fungsional pada bidang-bidang dan mempengaruhi tahap perkembangan
selanjutnya, seperti :
Ø Gangguan belajar, ditandai dengan :
ü Gangguan menulis
Keterbatasan
kemampuan menulis sehingga muncul dalam bentuk kesalahan memgeja,
kesulitan membentuk kalimat. Muncul pada usia 7 tahun
ü Gangguan membaca
Keterbatasan kemampuan dalam mengenali dan memahami rangakaian kata –kata. Biasanya tampak pada usia 7 tahun
ü Gangguan matematika
Keterbatasan kemampuan anak dalam memahami istilah matematika.
Ø Gangguan Komunikasi, ditandai dengan :
ü Gangguan bahasa ekspresif
Keterbatasan dalam menggunakan bahasa verbal
ü Gangguan bahasa campuran reseptif atau ekspresif
Keterbatasan anak dalam memahami maupun memproduksi bahasa verbal
ü Gangguan fonologis
Kesulitan dalam artikulasi suara tanpa adanya kerusakan pada mekanisme berbicara
ü Gagap
Ganggauan pada kemampuan berbicara lancer dengan waktu yang tepat
b. Defisit perhatian dan gangguan perilaku disruptif
· ADHD ( Atttention deficit hyperactivity disorder)
Dicirikan
dengan tingkat gangguan perhatian yang rendah,(sulit berkonsentrasi)
impulsivitas, dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan tahap
perkembangan. Menurut DSM IV, ADHD pasti terjadi di sedikitnya dua
tempat (mis., di sekolah dan di rumah) dan terjadi sebelum usia 7 tahun
(DSM IV, 1994).
· Conduct Disorder (CD )
Adalah
munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari
aturan yang berlaku di sekolah yang disebabkan sejak kecil orangtua
tidak mengajarkan perilaku benar dan salah pada anak. Ciri - cirinya,
apabila ia memunculkan perikau anti sosial baik secara verbal maupun
secara non verbal seperti melawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan
mempermainkan temannya, menunjukkan unsur permusuhan yang akan
merugikan orang lain.
· Oppositional defiant disorder ( ODD )
Perilaku
dalam gangguan ini menunjukkan sikap menentang, seperti berargumentasi,
kasar, marah, toleransi yang rendah terhadap frustasi, dan menggunakan
minuman keras, zat terlarang, atau keduanya. Namun dalam gangguan ini
tidak melanggar hak-hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam
gangguan perilaku.
c. Kecemasan dan Depresi
Gangguan
kecemasan sering terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja dan
berlanjut ke masa dewasa biasanya berupa : gangguan obsesif kompulsif,
gangguan kecemasan umum, dan fobia banyak terjadi pada anak-anak dan
remaja, yang memiliki gejala seperti pada orang dewasa. Gangguan
kecemasan akibat perpisahan adalah gangguan masa kanak-kanak yang
ditandai dengan rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat
dengannya seperti orang tua, saudara,dll. Gejalanya antara lain berupa
mimpi buruk, sakit perut, mual dan muntah saat mengantisipasi
perpisahan.gangguan kecemasan ini dapat berlanjut hingga depresi.
Depresi pada anak – anak dan remaja tidaklah berbeda dengan orang
dewasa, mereka memiliki perasaan tidak berdaya,kecenderungan untuk
menyalahkan diri sendiri. Namun depresi pada anak tidak nampak nyata
bila dibanding dengan orang dewasa. Ciri – ciri depresi pada anak antara
lain adalah mereka menolak untuk masuk sekolah, tak mau pisah dengan
orang tua. Depresi pada anak dan remaja biasanya diikuti dengan gangguan
lain seperti CD, ODD, masalah akademik. Depresi pada remaja yang
berkelanjutan akat berakibat ganguan depresi yang lebih serius pada masa
dewasa.
d. Gangguan Eliminisi
Adalah
gangguan pada perkembangan anak dan remaja dimana tidak dapat
mengontrol buang air kecil ( BAK ) dan buang air besar ( BAB ) setelah
mencapai usia normal untuk mampu melakukannya. Terbagi menjadi dua
yaitu:
· Enuresis
Adalah
dimana anak tidak mampu mengontrol BAKnya bukan karena akibat dari
kerusakan neurologis atau penyakit lainnya . kita sering menyebutnya
dangan mengompol.
· Enkopresis
Ketidakmampuan mengontrol BABnya yang bukan disebabkan masalah organik.
3. PENYEBAB GANGGUAN
Belum
ada penyebab tunggal pada gangguan perkembangan anak dan remaja.
Berbagai situasi, termasuk faktor psikobiologik, dinamika keluarga, dan
faktor lingkungan berkombinasi secara kompleks yang menjadi penyebab
gangguan perkembangan anak dan remaja.
1. Faktor-faktor psikobiologik.
Faktor-faktor psikobilogik biasanya akibat :
· Riwayat
genetika keluarga yang terjadi pada kasus retardasi mental, autisme,
skizofrenia kanak-kanak, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan
gangguan ansietas atau kecemasan.
· Struktur
otak yang tidak normal. Penelitian menemukan adanya abnormalitas
struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita
autisme, skizofrenia kanak-kanak, dan ADHD.
· Pengaruh
pranatal, seperti infeksi pada saat di kandungan ibu, kurangnya
perawatan pada masa bayi dalam kandungan, dan ibu yang menyalahgunakan
zat, semuanya dapat menyebabkan perkembangan saraf yang abnormal yang
berkaitan dengan gangguan jiwa. Trauma kelahiran yang berhubungan
dengan berkurangnya suplai oksigen pada janin saat dalam kandungan yang
sangat signifikan dan menyebabkan terjadinya retardasi mental dan
gangguan perkembangan saraf lainnya.
· Penyakit kronis atau kecacatan dapat menyebabkan kesulitan koping bagi anak.
2. Dinamika keluarga.
Dinamika keluarga yang tidak sehat dapat mengakibatkan perilaku menyimpang yang dapat digambarkan sebagai berikut :
· Penganiayaan
anak. Anak yang terus-menerus dianiaya pada masa kanak-kanak awal,
perkembangan otaknya menjadi terhambat (terutama otak kiri).
Penganiayaan dan efeknya pada perkembangan otak berkaitan dengan
berbagai masalah psikologis, seperti depresi, masalah memori, kesulitan
belajar, impulsivitas, dan kesulitan dalam membina hubungan (Glod,
1998).
· Disfungsi
sistem keluarga (misal kurangnya sifat pengasuhan orang tua pada anak,
komunikasi yang buruk) disertai dengan keterampilan koping yang tidak
baik antaranggota keluarga dan model peran yang buruk dari orang tua.
Sehingga menyebabkan gangguan pada perkembangan anak dan remaja.
3. Faktor lingkungan.
Lingkungan dan kehidupan sosial yang tidak menguntungkan akan menjadi penyebab utama pula, seperti :
· Kemiskinan.
Perawatan
pranatal yang buruk, nutrisi yang buruk, dan kurang terpenuhinya
kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberi pengaruh
buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
· Tunawisma.
Anak-anak
tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang memengaruhi
perkembangan emosi dan psikologi mereka. Berbagai penelitian menunjukkan
adanya peningkatan angka penyakit ringan kanak-kanak, keterlambatan
perkembangan dan masalah psikologis diantara anak tunawisma ini bila
dibandingkan dengan sampel kontrol (Townsend, 1999).
· Budaya keluarga.
Perilaku
orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar dapat
mengakibatkan kurang diterimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah
psikologik.
4. PENANGANAN
Beberapa terapi atau perawatan gangguan perkembangan anak dan remaja antara lain:
a) Perawatan berbasis komunitas saat ini lebih banyak terdapat pada managed care.
Yaitu dengan cara-cara yaitu :
· Pencegahan primer
melalui berbagai program sosial yang ditujukan untuk menciptakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak. Contohnya adalah perawatan
pranatal awal, program penanganan dini bagi orang tua dengan faktor
resiko yang sudah diketahui dalam membesarkan anak, dan mengidentifikasi
anak-anak yang berisiko untuk memberikan dukungan dan pendidikan kepada
orang tua dari anak-anak ini.
· Pencegahan sekunder
dengan menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami
kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat segera
dilakukan. Metodenya meliputi konseling individu dengan program
bimbingan sekolah dan rujukan kesehatan jiwa komunitas, layanan
intervensi krisis bagi keluarga yang mengalami situasi traumatik,
konseling kelompok di sekolah, dan konseling teman sebaya.
· Dukungan terapeutik
bagi anak-anak diberikan melalui psikoterapi individu, terapi bermain,
dan program pendidikan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu
berpartisipasi dalam sistem sekolah yang normal. Metode pengobatan
perilaku pada umumnya digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan
metode koping.
· Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga.
Penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan
yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi
dari semua anggota keluarga.
b) Pengobatan berbasis rumah sakit dan Rehabilitasi.
· Unit
khusus untuk mengobati anak-anak dan remaja, terdapat di rumah sakit
jiwa. Pengobatan di unit-unit ini biasanya diberikan untuk klien yang
tidak sembuh dengan metode alternatif, atau bagi klien yang beresiko
tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain.
· Program
hospitalisasi parsial juga tersedia, memberikan program sekolah di
tempat (on-site) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak
yang menderita penyakit jiwa. Seklusi dan restrein untuk mengendalikan
perilaku disruptif masi menjadi kontroversi. Penelitian menunjukkan
bahwa metode ini dapat bersifat traumatik pada anak-anak dan tidak
efektif untuk pembelajaran respon adaptif. Tindakan yang kurang
restriktif meliputi istirahat (time-out), penahanan terapeutik,
menghindari adu kekuatan, dan intervensi dini untuk mencegah memburuknya
perilaku.
c) Farmakoterapi.
Medikasi
digunakan sebagai satu metode pengobatan. Medikasi psikotropik
digunakan dengan hati-hati pada klien anak-anak dan remaja karena
memiliki efek samping yang beragam. Pemberian metode ini berdasarkan :
a. Perbedaan fisiologi anak-anak dan remaja mempengaruhi jumlah dosis, respon klinis, dan efek samping dari medikasi psikotropik.
b. Perbedaan perkembangan neurotransmiter
pada anak-anak dapat mempengaruhi hasil pengobatan psikotropik,
mengakibatkan hasil yang tidak konsisten, terutama dengan antidepresan
trisiklik.
Skizofrenia
- merupakan gangguan psikotik yang mencakup gangguan pada perilaku,pikiran,emosi,dan persepsi.
- Sejarah dan Tokoh:
- Emil Kraepelin
meliputi perilaku seperti waham, halusinasi,perilaku motorik aneh)
2. Eugen Bleuler
menyebutnya skizofrenia
perjalanan penyakit lebih bervariasi
4 ciri skizofrenia atau simptom primer:
1.) asosiasi longgar (hubungan antara pikiran2 terganggu)
2.)afek (respon emosional)
3.)ambivalensi (perasaan ambivalen, seperti membenci dan mencintai disaat yang sama)
4.)autisme (penarikan diri ke dunia fantasi sendiri )
3. Kyrt Schneider
simptom tingkat pertama(ciri primer skizofrenia seperti waham, dan halusinasi)
simptom tingkat kedua 9simptom yang juga terjadi pada gangguan psikotik lainnya)
- Bentuk-bentuk dari Psikosis:
- gangguan psikotik singkat (seperti pada pasa melahirkan seorang wanita, namun in tak menjadi skizofrenia)
- gangguan skizofrenoform (identik dngan skizofrenia dan telah menetap selama 1 bbulan-6bulan)
- gangguan delusi (curiga berlebih pada orang lain)
- gangguan spektrum skizofrenia (meliputi gangguan yg bervariasi tingkat keparahannya mulai dari gangguan kepribadian yang lebih ringan hingga pada skizofrenia sendiri)
- Ciri Klinis Skizofrenia:
- gangguan proses berpikir
2. definisi perhtian
sulit kasih perhatian pd stimulus yg relevan dan menyaring keluar stimulus yg tak releven.
3.gangguan perseptual
halusinasi (tak ada objek)
4.gangguan emosional
emosi datar atau tak deduai
5. hendaya lainnya
bingung identitas pribadi,down,ekspresi wajah aneh,sulit berinteraksi dengan orang lain
- Fase-fase:
kemunculannya bisa ndadak atau perlahan
fase predromal (berkurangnya minat dan aktivitas sosial dan sulit memenuhi tangguung jawab pribadi, pembicaraan ngelantur. Selain itu fase akut terjdi bila telah berbicara sendiri dijalan,menimbun makanan dan mengumpulkan sampah)
fase residural (terganggunya diri dan aktivitas oleh perasaan apatis yang mendalam, sulit berkomunikasi dengan orang lian,
- Sub Tipe Skizofrenia:
- tipe tidak terorganisasi
2. tipe katatonik
ditandai dengan adanya gangguan nyata dalam aktivitas motorik
3. tipe paranodid
ditandai dengan waham paranodi dan halusinasi auditoris yg sering.
- Penyebab:
- faktor biologis
kemungkinan adanya virus yang mempengaruhi perkembangan otak
kerusakan dan gangguan fungsi otak yang mengatur kognitif dan emosionalnya
2. faktor psikososial
pengalaman stres yang berat
- Penanganan:
- Perawatan Biomedis
2. Perawatan Psikososial
menggunakan prinsip belajar, seperti token ekonomi dan pelatihan kemampuan ketrampilan sosial.
3.Rehabilitasi Psikososial
kelompok yang siap membantu dan agar pasien dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan komunitas dan tidak terkungkung pada fantasi dunianya sendiri saja.
4. Program Intervensi keluarga
tingkatkan komunikasi dalam keluarga dan mengurangi konflik dan stres keluarga.
Saturday, January 12, 2013
Gangguan makan, Obesitas, dan Gangguan tidur
Gangguan makan
takut gemuk
ada 2 sub yaitu; makan lebih terus memuntahkannya dan restriktif
ngga nafsu makan
kurus banget
2. Bulimia Nervosa
makan terus-terusan lalu dimuntahkan dengan sengaja
biasanya BB yang dipertahankan itu BB normal
kurus tapi engga banget
3. Gangguan Makan Berlebihan
tekanan dari lingkungan yang menuntut kesempurnaan fisik juga menjadi pemicu gangguan tersebut.
2.Faktor Psikologis
kondisi penyandang gangguan tersebut biasanya termasuk orang yang perfeksionimenya tinggi.
3.Faktor Keluarga
konflik antar keluarga yang sering terjadi menjadikan anak memilih tidak makan atau memiliki gangguan makan anorexia yang bila itu menjadi kebiasaan akan berbahaya baginya. Sementara dengan kondisi yang anak itu akan mampu meredam konflik yang terjadi.
4.Faktor Biologis
otak yang mengatur nafsu makan mengalami kerusakan, dan mungkin juga disebabkan oleh genetis.
yakni memakai pengobatan kimia oleh dokter dan psikiater.
2.Terapi Psikoterapi
Terapi psikodinamika untuk mengatasi gangguan tersebut
3.Terapi CBT (Cognitive behavioral Therapy)
membantu pasien mengalahkan pikiran dan keyakinan yg self defetiating serta mengembangkan pola pikir sehat pada pasien.
modifikasi perilaku dan membantu pasien agar berat badannya dapat normal kembali.
4.Terapi Keluarga
digunakan untuk mengatasi konflik dalam keluarga dan meningkatan komunikasi diantara keluarga.
Obesitas
2. Metabolisme
3.Sel lemak
4.Gaya Hidup
5.Psikologis
seperti saat masyarakat kota sedang sibuk dengan fitness guna mendapatkan fisik yang bugar, di desa tidak seperti itu karena perekonomian disana juga kurang memungkinkan untuk melakukan kegiatan seprti itu. Selain itu, masyarakat yang memiliki anggapan bahwa kondisi fisik tidak penting akan termakan oleh buaian pikirannya itu dan melakukan segala yang disukai termasuk makan banyak sehingga menimbulkan obesitas.
2.faktor akulturasi
perbedaan budaya memang seringkalli tidak terlepas dari dunia kuliner. Kuliner di tiap Negara itu berbeda dan ada ciri khas masing-masing, dan jika seseorang yang tinggal di luar negeri misalnya, tergiur dan terbiasa makan makanan yang berkalori tinggi serta membuatnya ketagihan terus dan tanpa memikirkan efek dari apa yang dimakannya itu akan membuatnya kelebihan asupan.
3. faktor metabolisme
tingkat metabollisme tiap orang berbeda-beda, begitu juga penyerapan sari-sari makanan.
Gangguan Tidur
mengenai gangguan kualitas ,waktu dan jumlah tidur
ada 5 jenis:
a.Insomnia (tidak bisa tidur)
b.Hypersomnia (merasa kantuk terus menerus sepanjang siang hari)
c.Narkolepsi (tiba2 muncul rasa kantuk berlebihan)
d.Gangguan tidur karena pernafasan
e.Gangguan irama tidur sirkadia
2.Parasomnia
gangguan yang terjadi tidur atau pada ambang batas
ada 3 jenis:
a.gangguan mimpi buruk
b.gangguan teror
3.gangguan berjalan sambil tidur
2.Psikologis (stres)
2.Penanganan biomedis
3.CBT
- jenis-jenisnya nih:
takut gemuk
ada 2 sub yaitu; makan lebih terus memuntahkannya dan restriktif
ngga nafsu makan
kurus banget
2. Bulimia Nervosa
makan terus-terusan lalu dimuntahkan dengan sengaja
biasanya BB yang dipertahankan itu BB normal
kurus tapi engga banget
3. Gangguan Makan Berlebihan
- Faktor-faktor penyebab:
tekanan dari lingkungan yang menuntut kesempurnaan fisik juga menjadi pemicu gangguan tersebut.
2.Faktor Psikologis
kondisi penyandang gangguan tersebut biasanya termasuk orang yang perfeksionimenya tinggi.
3.Faktor Keluarga
konflik antar keluarga yang sering terjadi menjadikan anak memilih tidak makan atau memiliki gangguan makan anorexia yang bila itu menjadi kebiasaan akan berbahaya baginya. Sementara dengan kondisi yang anak itu akan mampu meredam konflik yang terjadi.
4.Faktor Biologis
otak yang mengatur nafsu makan mengalami kerusakan, dan mungkin juga disebabkan oleh genetis.
- Penanganan:
yakni memakai pengobatan kimia oleh dokter dan psikiater.
2.Terapi Psikoterapi
Terapi psikodinamika untuk mengatasi gangguan tersebut
3.Terapi CBT (Cognitive behavioral Therapy)
membantu pasien mengalahkan pikiran dan keyakinan yg self defetiating serta mengembangkan pola pikir sehat pada pasien.
modifikasi perilaku dan membantu pasien agar berat badannya dapat normal kembali.
4.Terapi Keluarga
digunakan untuk mengatasi konflik dalam keluarga dan meningkatan komunikasi diantara keluarga.
Obesitas
- Faktor penyebab:
2. Metabolisme
3.Sel lemak
4.Gaya Hidup
5.Psikologis
- Perbedaan etnik dan sosioemosional pada obesitas:
seperti saat masyarakat kota sedang sibuk dengan fitness guna mendapatkan fisik yang bugar, di desa tidak seperti itu karena perekonomian disana juga kurang memungkinkan untuk melakukan kegiatan seprti itu. Selain itu, masyarakat yang memiliki anggapan bahwa kondisi fisik tidak penting akan termakan oleh buaian pikirannya itu dan melakukan segala yang disukai termasuk makan banyak sehingga menimbulkan obesitas.
2.faktor akulturasi
perbedaan budaya memang seringkalli tidak terlepas dari dunia kuliner. Kuliner di tiap Negara itu berbeda dan ada ciri khas masing-masing, dan jika seseorang yang tinggal di luar negeri misalnya, tergiur dan terbiasa makan makanan yang berkalori tinggi serta membuatnya ketagihan terus dan tanpa memikirkan efek dari apa yang dimakannya itu akan membuatnya kelebihan asupan.
3. faktor metabolisme
tingkat metabollisme tiap orang berbeda-beda, begitu juga penyerapan sari-sari makanan.
Gangguan Tidur
- jenis-jenis:
mengenai gangguan kualitas ,waktu dan jumlah tidur
ada 5 jenis:
a.Insomnia (tidak bisa tidur)
b.Hypersomnia (merasa kantuk terus menerus sepanjang siang hari)
c.Narkolepsi (tiba2 muncul rasa kantuk berlebihan)
d.Gangguan tidur karena pernafasan
e.Gangguan irama tidur sirkadia
2.Parasomnia
gangguan yang terjadi tidur atau pada ambang batas
ada 3 jenis:
a.gangguan mimpi buruk
b.gangguan teror
3.gangguan berjalan sambil tidur
- Penyebab:
2.Psikologis (stres)
- Penanganan:
2.Penanganan biomedis
3.CBT
Gangguan Identitas Gender
- gangguan mengenai seseorang merasa ia itu pria atau wanita
- dapat berakibat adanya transgender dan transeksual
- ketidakhadiran sosok ayah atau ibu menjadi salah satu penyebabnya
Parafilia
- perilaku abnormal ada pemuasan seksual
- Tipe-tipe:
- Ekshibisionisme (menunjukan alat genital dimuka umum)
- Voyeurisme (ngintip)\
- Masokisme seksual (kepuasan dari pemberian rasa sakit pada pasangan,serta mengurangi kadar Oksigen pasangan dengan menutup kepalanya memakai plastik)
- Fethisisme (objek bukan manusia, seperti pakaian)
- Froterisme (menabrakan diri pada orang lain tanpa izin)
- Sadisme seksual (kekerasan seperti pemerkosaan)
- Fethisisme transvestik (menggunakan pakaian pasangan)
- Pedofilia (suka pada anak2)
- Penyebab:
- Dari perspektif teori belajar --> pengalaman menjadi hal penting
- dari Psikodinamika --> pengalaman anak-anak yang akan sampai masa dewasa
- Perspektif Multi Faktor --> penganiayaan seksual semasa anak-anak menjadikannya trauma psikis
- Penanganan:
- Terapi Biomedis
2. Terapi CBT (Cognitive behavioral Therapy)
membantu individu mencapai perilaku yang lebih adaptif
masalah yang terus-menerus ada sehubungan dengan minat, rangsangan atau respon seksual.
Disfungsi seksual
- Tipe-tipe:
- gangguan hasrat seksual (kurangnya minat dan keengganan)
- gangguan rangsangan seksual (gangguan rangsangan pada wanita dan gangguan ereksi pada pria)
- gangguan orgasme (pada wanita dan pria)
- gangguan nyeri/sakit (dispreunia dan vaginismus)
- Penyebab:
- Biologis (hormon)
- Psikodinamika (anak2 sampai dewasa)
- Psikososial (trauma,gak PD)
- Kognitif (takut gagal)
- Hubungan
- Penanganan:
- Biomedis
- CBT
Tuesday, January 8, 2013
Monday, January 7, 2013
11:50 PM
Author:
Psikologi Great
11:48 PM
Author:
Psikologi Great
Gangguan Bipolar
merupakan bentuk gangguan kejiwaan yang masuk kategori kronik dan serius. Namun, ada kabar baik bagi Anda, ternyata bentuk gangguan bipolar bisa dikendalikan.
Melalui serangkaian diagnosis yang akurat dan terapi yang optimal, gangguan bipolar bisa diatasi, termasuk memperkecil resiko bunuh diri. Perbaikan kualitas hidup pada penderita bipolar bisa dipenuhi melalui deteksi dini dan edukasi.
Sanak keluarga atau orang-orang terdekat dari penderita gangguan bipolar hendaknya turut memberikan dukungan kesabaran, optimis, ketekunan dan pantang menyerah saat menjalani terapi. Hal ini diungkapkan oleh Tuti Wahmurti, Perwakilan Majelis Kehormatan Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
“Strategi terapinya bisa disesuaikan kondisi pasien. Ada fase terapi akut, fase terapi berkelanjutan (continuation treatment phase) dan fase terapi pemeliharaan (maintenance treatment phase),” kata Tuti dalam seminar ‘Gangguan Bipolar: Dapatkah Dikendalikan?’ di Hotel JW Marriott Jakarta, Rabu (25/4).
Ia mengatakan, menunda diagnosis dan perawatan pada penderita gangguan bipolar malah mengakibatkan depresi yang berat bagi mereka. Bila kondisi semacam ini semakin memburuk, mereka cenderung tidak bisa dikendalikan.
“Gangguan bipolar perlu dikendalikan. Salah satunya adalah melalui pengobatan yang benar. Selain itu, perlu dipahami, penderita bipolar tidak untuk dihindari, melainkan mereka harus diberi kenyamanan dan kehangatan dari orang-orang di sekitarnya,” jelas Tuti.
Gangguan bipolar merupakan bentuk gangguan jiwa yang bersifat episodik atau berulang dalam jangka waktu tertentu. Gangguan ini biasa dimulai dari simtom-simtom perubahan mood (suana hati) dan bisa terjadi seumur hidup.
Terdapat lima episode bipolar yaitu, depresi, campuran, eutimia, manik, dan hipomanik. Lebih buruk lagi, penderita gangguan bipolar memiliki potensi lebih besar untuk melakukan bunuh diri dibandingkan penderita Skizofrenia.
Penyebab gangguan bipolar bersifat multifaktor atau memiliki banyak sebab. Beberapa faktor tersebut meliputi faktor biologi otak, genetik, dan pengalaman hidup yang dapat mengakibatkan stres.
11:14 PM
Ini nih mimin kasih tau tentang pemahaman salah kaprah pada psikologi!
Author:
Psikologi Great
1. Psikolog Itu Gak Sama Loh Sama Psikiater
Banyak orang awan yang sering menyamakan psikologi dengan psikiater, eiiiitttt!! temen-temen jangan pada ikutan yah, karena ini salah. Terdapat perbedaan yang kentara di antara keduanya, salah satunya adalah jika dilihat dari background keilmuan dari kedua profesi tersebut. Gelar Psikolog bisa didapatkan dengan cara mengambil S1 psikologi dan S2 psikologi, baru bisa dikatakan psikolog. Sedangkan title Psikiater itu didapat dari S1 kedokteran dan setelah menyandang gelar dokter umum lalu mengambil spesialis kejiwaan. Nah loohhh…jelas banget kan perbedaannya??? Psikolog itu backgroundpendidikannya psikologi, sementara psikiater itu background pendidikannya kedokteran. “Walaupun memang adanya irisan diantara keduanya, yakni di Psikologi Klinis yaitu bisa sama-sama menggunakan DSM untuk panduan pengklasifikasian gangguan kejiwaan. Akan tetapi beda pendekatan, kalo psikiater menggunakan pendekatannya secara medis artinya menggunakan obat , kalo psikologi ya menggunakan perangkat psikologis” menurut beliau. Seperti contoh kasus yang penderita skizofrenia, pembahasan menurut keduanya sama, akan tetapi yang berbeda adalah cara penanganannya, bagaimana cara menyembuhkan atau meminimalisir gejala skizofrenia, misalnya untuk menghilangkan halusinasi yang terjadi pada penderita tersebut, kalo psikiater tinggal diberi antihalusinogen, kalo psikolog berusaha untuk memahami mengapa terjadi halusinasi pada pasien, dicari akar dari penyebab masalahnya.
2. Lambang Psikologi Itu Bukan Bernama Trisula
Masih seputar orang awam yang melihat psikologi hanya sekilas saja mengatakan bahwa lambang psikologi itu trisula. Bukan bukan. Itu bukan trisula teman-teman. Lambang psikologi itu berasal dari huruf Yunani, namanya psyche yang artinya “jiwa”. Kata psyche sering disingkat menjadi “psy” untuk mewakili kata “psychology”. Sehingga saat kita melihat lambang psikologi, jangan bilang itu trisula, sebut itu sebagai huruf Yunani bernama psyche.
3. Psikologi bukan Peramal
Banyak pula yang mengatakan kalo psikologi itu bisa menebak orang. Padahal sebenarnya, kata yang lebih tepatnya mungkin adalah memprediksi, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melihat dari perilaku yang tampak. Namun tetap saja untuk memastikannya, psikolog harus bisa menguji data-data yang telah didapatnya apakah valid atau tidak. Sehingga semuanya jadi masuk akal sekarang, mengapa kita bisa memprediksi orang itu, ya dilihat dari perilakunya yang tampak yang bisa diobservasi. Atau bisa juga kita melihat karakter orang melalui tulisan tangannya, dan itu ada ilmunya yakni Grafologi. Sehingga semua yang ada di psikologi itu tidak ada yang magis, semua bisa dijelaskan secara ilmiah.
4. Aplikasi Psikologi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Banyak yang mengkhawatirkan, akan jadi apa setelah lulus nanti ‘cetakan’ dari jurusan psikologi. Well, banyak yang tidak tahu, bahwa sebenarnya psikologi bisa diaplikasikan dalam setiap segi kehidupan, dalam bidang apapun psikologi masuk kedalamnya. Misalnya, Psikologi Pendidikan, bagaimana aplikasi psikologi dalam dunia pendidikan. Lalu bagaimana aplikasi psikologi di bidang kenegaraan, seperti contoh kecilnya saja untuk teks pidato para pejabat saja ada analis psikolog untuk menganalisis bagaimana dampak-dampak tiap kalimat terhadap reaksi masyarakat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jadi sebenarnya psikologi itu bisa masuk bidang kehidupan manusia mulai dari aspek yang terdekat dengan kita yaitu keluarga sampai aspek kenegaraan. Sehingga begitu luasnya aplikasi psikologi dalam kehidupan sehari-hari, so jangan takut sampe gak bisa kerja saat udah lulus nanti. Prospek kita buat kedepannya cerah koq teman-teman, asal kita rajin aja mencari peluang sebesar-besarnya dan rajin kuliah.
So..mau ‘jatuh cinta’ sama psikologi kapan?? Sekarang!!
yak, sekarang mimin mau bagi-bagi gambar ilusi. let's check it out :D
tebak ini posisi berdiri atau..? :D
hayo tebak, ada hewan apa aja disini?
ini empat atau tiga? :s
is that possible?
how can it be?
yang diatas yang mana? :o
sekian dulu deh gambar-gambar ilusi dari mimin, semoga bermanfaat :D
Definisi grafologi
adalah seni membaca karakter tulisan tangan. Tulisan tangan mirip sidik
jari-setiap orang memiliki ciri khusus. Kalaupun ada dua orang memiliki tulisan
tangan yang sama, jika anda perhatikan, pasti akan terlihat bedanya.
Tulisan tangan
terbentuk dari rangsangan kecil dari otak sehingga sering sekali para ahli
grafologi menyebut tulisan tangan adalah “tulisan otak.” Grafologi merupakan
sebuah ilmu yang empirik, karena ilmu ini dibuktikan berdasarkan fenomena dalam
satu populasi dan ada kuantifikasi hasil atau ada hasil dari uji statistik yang
bisa dipertanggungjawabkan.
Kegunaan grafologi bisa
kita lihat sejak 6000 tahun yang lalu, di masa Cina kuno. Pengetahuan mereka
berpindah ke orang Yunani dan Romawi, dan Kaisar Nero menggunakannya untuk
menentukan orang yang bisa ia percaya.
Buku pertama yang
muncul tentang tulisan tangan ditulis oleh orang Italia, Camillo Baldi pada
tahun 1622. Namun, kata ‘grafologi’ sesungguhnya diungkapkan oleh Jean Michon,
orang Perancis, pada abad ke-19. Kata tersebut datang dari bahasa Yunani
‘graphí’ yang berarti menulis, dan ‘ology’ yang berarti ilmu.
Michon membentuk
Graphological Society (Lembaga Grafologi) di Paris, yang berkembang sampai masa
Perang Dunia Kedua (1939-1945). Penulis Edgar Allan Poe juga mempelajari
tulisan tangan dan mempublikasikan penemuannya, serta menyatakan kata
‘autograph’ untuk menjelaskan pendekatannya.
Grafologi dipelajari di
Klinik Psikologi Harvard tahun 1930 oleh Gordon Allport, dan pada tahun 1955
Klara Roman dan George Staemphli mengembangkan faktor-faktor penting untuk
menilai karakter dari tulisan tangan. Di banyak universitas Eropa, grafologi
adalah bagian dari kurikulum untuk jurusan psikologi.
Sekarang ini banyak
area dalam hidup di mana grafologi dianggap sangat berguna. Menilai tulisan
tangan sangatlah membantu dalam banyak bidang saat ini. Contohnya dalam bidang
pendidikan, kita dapat mengetahui bakat dan minat seseorang, pelaku kekerasan
di sekolah, dan dapat pula digunakan untuk bimbingan atau BK.
Grafologi juga
digunakan di bidang kriminalitas, forensik, dan konseling. Analisis tulisan
tangan sangat penting dalam menentukan apa ada dokumen yang dipalsukan, karena
masih tetap bergantung pada fakta bahwa tiap orang menulis dengan cara yang
berbeda dan variasi sekecil apapun bisa diketahui. Grafologi juga bisa
digunakan para ahli untuk mendiagnosis penyakit mental, dan bisa digunakan oleh
polisi untuk mendapatkan gambaran tentang kesehatan mental dari tersangka.
Jadi bagaimana anda
bisa menggunakan grafologi dalam kehidupan sehari-hari? Anda bisa
menggunakannya untuk mendapatkan ide yang keren tentang karakter dan kemampuan
diri anda, dan juga untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam dari teman
dan juga keluarga anda. Kalau anda bisa melihat tulisan tangan seorang cowok
atau cewek, ini bisa memberi anda petunjuk seperti seberapa bagus dia bila
menjadi teman kencan dan apakah anda berdua akan cocok atau mengalami kendala
dalam menjalani hubungan.
Bagi anda yang menaruh
minat dan ingin mempelajari grafologi, perlu diingat bahwa grafologi, seperti
seni lainnya, perlu diperlakukan dengan hormat. Sangat tidak adil untuk
mengambil contoh tulisan tangan seseorang lalu dibagi-bagikan ke teman-teman
anda tanpa diketahui orang tersebut! Juga, jangan menyuruh orang untuk memberi
contoh tulisannya tanpa sepengetahuan mereka.
Mereka punya hak untuk
menjaga privasinya, dan anda akan punya kesenangan yang lebih banyak lagi
dengan tulisan orang yang benar-benar mau ambil bagian dan yang bakal memberi
tahu kalau anda ‘bisa menilai’ apa tidak-dengan begitu anda belajar lebih
banyak lagi. Dalam grafologi juga, seseorang akan semakin ahli sejalan dengan
jam terbang (learning by doing).
Tips Membaca
Kepribadian dari Tulisan Tangan
1. Besar Kecilnya
Tulisan.
Dilihat dari sudut
pandang besar kecilnya tulisan terdapat empat kriteria penting yaitu : kecil,
sedang, besar, dan sangat besar.
Tulisan yang berukuran kecil menunjukkan
sifat pendiam, sering menyendiri tapi punya otak yang cemerlang dan pikirannya
selalu ilmiah. Orang dengan tulisan seperti ini nalarnya logis.
Tulisan tangan yang ditulis kecil-kecil
tapi jelas mudah untuk dibaca menunjukkan penulisnya pandai, juga punya
konsentrasi kuat, walau sayang tipe ini kadang suka sekali menonjolkan
keilmuannya. Sedangkan jika tulisan tangan kecil dan susah membacanya berarti
sang penulis adalah orang bertipe mandiri dalam hidupnya.
Tulisan tangan sedang, mengandung makna
bahwa penulisannya adalah orang yang sangat terpaku kepada tradisi kuno, atau
hal-hal yang bersifat formil modern. Tipe ini sangat jitu dalam penggunaan
logika untuk dasar referensi keputusan-keputusannya.
Jenis tulisan tangan yang besar menunjukkan
besarnya ambisi seseorang namun murah hati dan selalu ingin dihargai oleh orang
lain, di samping suka melebihkan omong-omongan yang kurang perlu. Sedangkan
untuk jenis tulisan tangan yang sangat besar menunjukkan bahwa penulisnya sangat
hati-hati dalam segala hal, gemar membuat perhatian bagi sekelilingnya, banyak
over aktingnya dalam mencari perhatian, ingin selalu tampil di depan, karena
dia gemar berpetualang kemana-mana, mengikuti panggilan jiwanya.
2. Gaya Tulisan.
Dalam spesifikasi Gaya
Tulisan ini terbagi ke dalam lima sub. Masing-masing, adalah :
2.1 Gaya Sambung Biasa
Orang yang punya model
tulisan begini biasanya senang memberi respon pada setiap masalah, bisa
menerima ide dari orang lain, mudah bergaul dan disenangi teman. Baginya
berbakat untuk menjadi seorang pemimpin.
2.2 Gaya Sambung
Berbentuk Petak
Mengandung arti
penulisnya mudah dipengaruhi, selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga
tindakannya kadang terkesan sembrono, tanpa pemikiran matang.
2.3 Gaya Sambung
Berliku
Tulisan yang banyak
luka-likunya, mengandung makna bahwa penulisnya sangat formil, hati-hati dan
sering menonjolkan status, namun umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri
dan biasanya banyak memiliki keahlian atau bakat.
2.4 Gaya Lurus dan
Lancip
Tulisan tangan model
demikian menunjukkan penulisnya orang agresif, sangat tekun mengerjakan
sesuatu, walau kadang enggan berkompromi dengan orang lain. Bila lancipnya pada
huruf awal saja maka pertanda dirinya orang yang banyak mengalami konflik
psikologis, sehingga kadang bersikap agresif.
2.5 Gaya Campuran
Bentuk tulisan
bersambung yang tak karuan menuliskan cepat, dan kadang sukar membacanya hal
ini mengandung arti bahwa penulisnya adalah orang yang biasa berpikir cepat,
kreatif tapi paling tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila tidak sesuai
dengan kehendaknya jangan harap orang bisa mendapatkan bantuannya karena dia
paling doyan mengelak dalam memberi pertolongan.
3. Kemiringan Tulisan
Bentuk kemiringan
tulisan tangan, apakah itu miring ke kiri atau ke kanan, atau tegak lurus.
Mereka yang tulisannya miring ke kiri
menunjukkan penulisnya bersikap tertutup (introvet). Segala sesuatu diukur
menurut penilainnya sendiri atau menurut ukuran masa lampau. Disamping
mempunyai sikap konservatif, orang dengan tipe tulisan ini sangat individualis.
Jenis tulisan miring ke kanan, menandakan
orang yang ramah, aktif dan bersikap terbuka (extropet), berani menghadapi
tantangan baru. Dalam bekerja kata hatinya merupakan power yang penting, tapi
dalam hal yang kurang dikuasai dia lebih banyak untuk menanyakan kepada
ahlinya.
Tulisan tangan yang bentuknya tegak,
mengandung arti bahwa penulisnya adalah tipe orang yang tak suka banyak diatur.
Baginya dia adalah miliknya sendiri, kebebasan menjadi hobinya dalam
mengerjakan sesuatu tindakan, namun kontrol diri tidak pernah lepas dalam
memilah dan memilih hal yang dianggapnya positif.
4. Tekanan Tulisan
Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan
seseorang akan ditemukan tampak goresan tekanan tulisan seperti tercetak di
baliknya. Dengan memperhatikan bekas goresan yang tercetak di balik kertas kita
akan dapat mengetahui dan menebak bagaimana kepribadian dan tingkah laku si
penulisnya.
Tekanan yang halus berarti pembawaannya
tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan
yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan penulisnya punya
sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan
diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian penting baginya
agar dihargai orang lain.
5. Bentuk Huruf Awal
Diantara orang ada yang
gemar memainkan bentuk tulisannya, terutama bentuk awal tulisannya. Beberapa
ciri dan kecenderungan karakter si penulis adalah sebagai berikut :
5.1 Bentuk Jangkar
Disebut bentuk jangkar
karena memang huruf awal tulisnya dalam bentuk jangkar. Tulisan ini memberi
tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung bersikap kurang dewasa dan kurang
percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak bersikap pasif.
5.2 Bentuk Busur
Disebut bentuk busur
karena memang bentuk awalnya membentuk busur seperti ditarik. Pemilik tulisan
ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai, dan hidupnya sangat berpandangan
kuat akan nilai-nilai religius.
5.3 Bentuk Memanjang
Huruf awal memanjang
yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan bahwa orangnya terlalu berhati-hati
dalam merencanakan masa depan. Panjanganya huruf awal menunjukkan kelambatan
kerja dan pemborosan waktu.
5.4 Bentuk memanjang
dari bawah
Bentuk memanjang dari
bawah bila digoreskan secara kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif
dan cepat menyelesaikan pekerjaan, disamping gemar melakukan berbagai
eksprimen.
6. Bentuk Huruf Akhir
Bentuk akhir kata yang
dituliskan, menunjukkan sikap sosial dan kualitas penulisnya. Tentang huruf
akhir ini ada tiga model. Masing-masing, adalah :
Bila huruf akhir suatu kata ditulis
memanjang, mengandung pengertian bahwa orang itu memiliki kemurahan hati, rasa
sosialnya besar.
Bila huruf akhir memanjang ke atas, berarti
penulisnya menyukai kemewahan, disamping idealis dan punya semangat yang
tinggi.
Bila huruf akhir menyilang berarti tidak
segan mengritik diri sendiri apabila perbuatannya memang salah atau keliru.
Spasi Tulisan Juga
diperhatikan dalam Grafologi
Spasi antarkata dan
antarhuruf mengungkapkan seberapa murah hati atau jahatnya seseorang, seberapa
mudah bergaul, dan tingkatan diskriminasi yang dia gunakan dalam memilih teman.
Lebar: berasosiasi dengan jarak, separasi,
pelepasan.
Sempit: berasosiasi dengan kedekatan,
kualitas gelisah, ketidakleluasaan.
Tolok ukur: satu huruf.
Jika jarak antarkata kurang dari satu huruf, dikatakan sempit (kecil). Jika
lebih dari satu huruf, dikatakan lebar (besar).
Spasi kecil antar huruf: mengindikasikan
kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial yang penuh. Bila sangat kecil:
berpandangan picik dan gelisah, tidak terbuka.
Spasi lebar antarhuruf: menunjukkan
kehati-hatian dan kewaspadaan dalam memilih kenalan, terisolasi.
Spasi kecil antarkata: tanda ketidakmampuan
untuk membuat rencana dan rendahnya kemampuan dalam organisasi, posesif,
tergantung, memiliki sikap bermusuhan, membutuhkan orang lain, mudah bergaul,
memiliki sifat sosial tinggi.
Spasi lebar antarkata: tanda kemampuan
untuk melihat ke depan secara objektif, ingin menjaga jarak dengan orang lain,
berhati-hati dalam setiap hubungan, suka menyendiri, cenderung tidak percaya
pada orang lain.
Spasi antarbaris kecil: suka terlibat
langsung dengan tindakan.
Spasi antarbaris lebar: tanda
ketidakmampuan dalam membuat perencanaan, suka berada di balik layar menjaga
jarak, mengamati dengan seksama.
Marjin atas lebar: cenderung menarik diri
dan menjaga jarak dengan orang lain, bersifat formal, hormat terhadap orang
lain. Marjin atas sempit: menyukai formalitas.
Marjin bawah lebar: rasa takut terhadap
seks, idealis, kurang bersahabat, mementingkan keterampilan luar, adanya trauma
emosional. Marjin bawah sempit: mempunyai naluri suka
menimbun, sok akrab, kurang hati-hati, sentimental, materialistis, mudah lelah,
kurang bisa berkomunikasi.
Marjin kiri lebar: latar belakang
kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa seni, selalu ingin berkembang dan
aktif. Marjin kiri sempit: persahabatan yang tidak
pandang bulu, picik, pendiam, hipersensitif, hati-hati, ingin menghindari
tekanan.
Marjin kanan lebar: ketakutan akan masa
depan. Marjin kanan sempit: pendekatan lebih
berhati-hati terhadap calon teman dan dunia secara umum, kurangnya sikap
memilih-milih, murah hati, sembrono, ketidaksabaran, ingin segera keluar dari
masalah.
Rata: memiliki pikiran yang teratur dan
mata yang artistik.
Satu halaman penuh tulisan tanpa ada jarak
spasi: picik, banyak bicara.
Satu halaman hampir semuanya bermarjin:
penakut, tertekan, tidak pernah puas.
Marjin kiri acak-acakan: depresi temporer. Marjin kiri semakin melebar ketika tulisan
turun: bermakna tulisan cepat dan spontan, kesulitan untuk menggunakan waktu. Marjin kiri semakin menyempit ketika
tulisan turun: cenderung memulai tugas yang berani. Marjin sempit di sisi kiri dan kanan: tidak
melihat berbagai hal dari segi pandangan masyarakat lainnya, tidak melihat
dirinya dengan baik. Marjin kiri tidak rata: tidak bisa
menyesuaikan diri dengan masyarakat, suka melawan, suka menyimpang, tidak
disiplin.
Tidak ada marjin: sibuk, berusaha keras,
pelit, egois.
Subscribe to:
Posts (Atom)