Selama ini,
banyak kita jumpai orang-orang yang menganggap psikiater itu sama dengan
psikolog. Bahkan terkadang orang-orang awam menyebut/memanggil seorang psikolog
itu dengan sebutan “dokter”. Padahal kedua istilah tersebut memiliki makna yang
berbeda walaupun juga memiliki satu kesamaan, yakni sama-sama menangani manusia
dengan masalah kejiwaan. Akan tetapi perlu kita ketahui lebih lanjut mengenai
keduanya agar terdapat penjelasan yang tepat mengenai perbedaan keduanya.
Menurut latar
belakang pendidikan, seorang psikiater menyelesaikan pendidikan sarjana strata
satu (sarjana kedokteran), pendidikan profesi sebagai dokter dan pendidikan
spesialisasi kedokteran jiwa. Sementara psikolog
adalah sarjana psikologi yang telah mengikuti program akademik strata satu
(sarjana psikologi) dan program profesi sebagai psikolog.
Selain itu,
meskipun keduanya sama-sama mendalami ilmu jiwa, keduanya berbeda dalam hal
pemberian terapi. Seorang psikiater bertanggungjawab dalam hal terapi obat
(farmakoterapi) sedangkan psikolog lebih fokus pada terapi sosial
(psikoterapi). Mengapa psikolog tidak boleh memberikan terapi obat? Jawabannya adalah
karena psikolog tidak memiliki latar belakang kedokteran seperti layaknya
psikiater. Psikiater yang berlatar belakang kedokteran lebih banyak
berkecimpung pada penanganan secara klinis yang memeberikan mereka wewenang
untuk penanganan dengan terapi obat.
Nah, setelah
membaca penjelasan di atas, teman-teman sudah bisa membedakan keduanya bukan?
Semoga bermanfaat!
Credits : http://health.detik.com/read/2010/06/21/111105/1382580/763/apa-beda-psikolog-dan-psikiater
0 comments:
Post a Comment