Monday, January 7, 2013

Tokoh Psikolog Islam



1. Al-Gazali (1058-1111)
Merupakan seorang filosof dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini memberi sumbangan besar dalam kehidupan masyarakat.
Al-Gazali berpendapat bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara lebih dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi dan syahwat yang menguasai manusia, yaitu :
  • SIfat hewan buas (As-sab'iyyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku permusuhan, kebencian, penyerangan terhadap manusia lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.
  • Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku kejahatan, ketamakan, dan seksual.
  • Sifat setan (Asy-syaithaniyah) : termanifestasikan dalam perilaku kejahatan dan memperlihatkan kejahatan tersebut dalam bentuk kebaikan.
  • Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) : termanifestasikan berupa perilaku cinta kekuasaan, kebesaran, kekhususan, dan sombong.
2. At-Tabari
Selain dikenal sebagai psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan kedokteran. Dalam kitabnya yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of Wisdom), ia mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi sangat berkaitan erat dengan ilmu kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien gangguan jiwa selain konseling, psikoterapi juga diperlukan.
At-tabari menjelaskan, pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi dan keyakinan yang salah (biasa disebut dengan delusi). Menurut At-Tabari, pengobatannya dapat berupa konseling bijak, yang caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya. Teknik ini terbukti masih relevan di zaman modern, karena pandangan ini sama dengan pandangan para tokoh psikologi humanistik.

3. Ibn Sina

Ibn Sina merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa sebagaimana Aristoteles yang telah mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa merupakan hakikat manusia sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan. Ibn Sina menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan dengan manusia untuk mediasi atau fungsi psikologis.
Ibn Sina banyak memang banyak mengemukakan pendapat tentang jiwa, beliau tidak sepakat dengan apa yang telah diungkapkan Aristoteles bahwa jiwa manusia rusak bersamaan dengan rusaknya fisik. Ia meyakini bahwa jiwa memiliki eksistensi tersendiri. Selanjutnya dalam pandangannya pikiran mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap fisik, berdasarkan pengalaman medisnya, Ibn Sina menyatakan bahwa sebenarnya secara fisik orang-orang sakit, hanya dengan kekuatan kemauannyalah dapat menjadi sembuh. Salah satu sumbangan terbesar Ibn Sina dalam Psikologi adalah Berusaha untuk merekonsiliasi antara keyakinan dan nalar.
4. DR. Malik Badri
Malik Badri merupakan seorang kelahiran Sudan yang saat ini sedang konsentrasi pada Islamisasi Psikologi. Beliau telah menulis buku Dilema Psikolog Muslim yang berisi tentang pandangan-pandangan barat dalam perspektif Islam sehingga menjadikan sebuah referensi untuk para calon atau psikolog Muslim. Beliau seringkali mempertanyakan tentang teoriteori filsafat yang telah diungkapkan para ilmuwan terdahulu, seperti teori Freud ataupun lainnya yang sering tidak memanusiakan manusia. Malik Badri juga sangat gencar dalam membagikan pemikirannya ini, seringkali beliau menangani pasien dengan terapi yang berbasis Islami.

Daftar Pustaka : http://id.scribd.com/doc/94029784/tokoh-psikologi

1 comments:

Muhammad Adam Hussein, S.Pd said...

Sangat bermanfaat, saya benar-benar terinspirasi oleh mereka biar menjadi psikolog yang ahli dalam bidangnya, makasih banget udah berbagi.

Post a Comment