1. Al-Gazali (1058-1111)
Merupakan seorang filosof
dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya yang terkenal adalah Ihya
Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini memberi sumbangan besar
dalam kehidupan masyarakat.
Al-Gazali berpendapat bahwa
ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara lebih
dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi dan
syahwat yang menguasai manusia, yaitu :
- SIfat hewan buas (As-sab'iyyah) :
yang termanifestasikan dalam perilaku permusuhan, kebencian, penyerangan
terhadap manusia lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.
- Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) :
yang termanifestasikan dalam perilaku kejahatan, ketamakan, dan seksual.
- Sifat setan (Asy-syaithaniyah) :
termanifestasikan dalam perilaku kejahatan dan memperlihatkan kejahatan
tersebut dalam bentuk kebaikan.
- Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) :
termanifestasikan berupa perilaku cinta kekuasaan, kebesaran, kekhususan,
dan sombong.
2. At-Tabari
Selain dikenal sebagai
psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan kedokteran. Dalam kitabnya
yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of Wisdom), ia mengembangkan
psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi
sangat berkaitan erat dengan ilmu kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien
gangguan jiwa selain konseling, psikoterapi juga diperlukan.
At-tabari menjelaskan,
pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi dan keyakinan yang salah
(biasa disebut dengan delusi). Menurut At-Tabari, pengobatannya dapat berupa
konseling bijak, yang caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri
pasiennya. Teknik ini terbukti masih relevan di zaman modern, karena pandangan
ini sama dengan pandangan para tokoh psikologi humanistik.
3. Ibn Sina
Ibn Sina merupakan tokoh
ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-karyanya yang terkenal adalah
Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak
kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa
sebagaimana Aristoteles yang telah mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa
merupakan hakikat manusia sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal
bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa,
lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku
dari berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang
bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan. Ibn
Sina menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan dengan
manusia untuk mediasi atau fungsi psikologis.
Ibn Sina banyak memang
banyak mengemukakan pendapat tentang jiwa, beliau tidak sepakat dengan apa yang
telah diungkapkan Aristoteles bahwa jiwa manusia rusak bersamaan dengan
rusaknya fisik. Ia meyakini bahwa jiwa memiliki eksistensi tersendiri.
Selanjutnya dalam pandangannya pikiran mempunyai pengaruh yang luar biasa
terhadap fisik, berdasarkan pengalaman medisnya, Ibn Sina menyatakan bahwa
sebenarnya secara fisik orang-orang sakit, hanya dengan kekuatan kemauannyalah
dapat menjadi sembuh. Salah satu sumbangan terbesar Ibn Sina dalam Psikologi
adalah Berusaha untuk merekonsiliasi antara keyakinan dan nalar.
4. DR. Malik Badri
Malik Badri
merupakan seorang kelahiran Sudan yang saat ini sedang konsentrasi pada
Islamisasi Psikologi. Beliau telah menulis buku Dilema Psikolog Muslim yang
berisi tentang pandangan-pandangan barat dalam perspektif Islam sehingga
menjadikan sebuah referensi untuk para calon atau psikolog Muslim. Beliau
seringkali mempertanyakan tentang teoriteori filsafat yang telah diungkapkan
para ilmuwan terdahulu, seperti teori Freud ataupun lainnya yang sering tidak
memanusiakan manusia. Malik Badri juga sangat gencar dalam membagikan
pemikirannya ini, seringkali beliau menangani pasien dengan terapi yang
berbasis Islami.
Daftar
Pustaka : http://id.scribd.com/doc/94029784/tokoh-psikologi
1 comments:
Sangat bermanfaat, saya benar-benar terinspirasi oleh mereka biar menjadi psikolog yang ahli dalam bidangnya, makasih banget udah berbagi.
Post a Comment