Monday, January 7, 2013

Perkembangan Kognitif


A.      MASA DEWASA MADYA (DEWASA TENGAH)
Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga usia setengah baya dalam terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock,1980:320).
Usia pertengahan dipenuhi tanggung jawab berat dan berbagai peran yang menyita waktu dan energi, tanggung jawab serta peran yang dirasa mampu ditanggung oleh sebagian besar Orang dewasa; menjalankan rumah tangga, departemen, atau perusahaan; memiliki anak Dan mungkin memelihara orang tua yang sudah uzur atau memulai karir baru. (Gallagher, 1993; Lachman, 2001; Lachman Lewkowicz, Markus, & Peng, 1994; Merrill & Verbrugge, 1999).
Berikut ciri-ciri yang khas dari seorang individu yang telah memasuki masa dewasa madya/dewasa pertengahan.
· Merupakan periode yang sangat ditakuti 
·      Masa berprestasi
·  Merupakan masa transisi
·      Masa evaluasi
·  Adalah masa stress
·      Evaluasi dengan standar ganda
·  Usia yang berbahaya
·      Merupakan masa sepi
·  Usia canggung
·      Merupakan masa jenuh 


B.      TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA MADYA
Teori perkembangan psikososial Erikson mengemukakan bahwa orang dewasa tengah menghadapi persoalan yang signifikan, yaitu generativitas vs. stagnasi. Menurut Erikson, tugas perkembangan yang utama pada usia baya adalah mencapai generativitas (Erikson, 1982). Generativitas adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain, mencakup rencana-rencana orang dewasa atas apa yang mereka harap dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya. Melalui generativitas, orang dewasa mencapai semacam imortalitas dengan meninggalkan warisan seseorang pada generasi selanjutnya (McAdams, 1990). Dewasa tengah dapat mencapai generativitas dengan anak-anaknya melalui bimbingan dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah gagal mencapai generativitas akan terjadi stagnasi, yakni ketika individu merasa bahwa mereka tidak melakukan apa-apa bagi generasi selanjutnya. Hal ini ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Secara umum, tugas perkembangan yang seharusnya tercapai pada masa usia dewasa madya adalah sebagai berikut.
1.   Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis 
2.    Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
3.    Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia 
4.    Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
5.    Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
6.    Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh
7.    Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia

C.      PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA DEWASA MADYA
Aspek dari kognisi yang telah diteliti lebih dari yang lain dalam hal ini adalah daya ingat. Dari penelitian Craik (1997) ditemukan bahwa daya ingat menurun pada usia dewasa tengah. Hal ini lebih mungkin terjadi ketika memori jangka panjang (long term memory) lebih terlibat daripada memori jangka pendek (short term memory).
Menurut Hultsch dan Smith (dalam Santrock, 2002), daya ingat juga bisa menurun ketika organisasi dan pembayangan tidak digunakan. Daya ingat juga cenderung menurun ketika informasi yang coba diingat adalah informasi yang belum lama disimpan dan jarang digunakan (Riege & Inman, dalam Santrock 2002). Daya ingat cenderung menurun jika digunakan untuk mengingat (recall) daripada mengenali (recognize) (Mandler, dalam Santrock, 2002). Daya ingat pada masa dewasa tengah juga akan menurun apabila kondisi kesehatan kurang baik dan sikap individu yang negatif (Poon & salthouse, dalam Santrock, 2002). Dan akhirnya, daya ingat cenderung menurun jika diharapkan mengingat (recall) daripada mengenali (recognize).
Menurut Labouvie, perkembangan kognitif masa dewasa madya mencapai fase pragmatis.
Menurut Perry, perkembangan kognitif masa dewasa madya telah mencapai pemikiran jamak, pemikiran yang semakin relative, dan relativitas penuh.

1.       Jean Piaget
Menurut Piaget, masa dewasa madya termasuk dalam tahap operasional formal.
   Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda. Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini. Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi. Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-   usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut. Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya. Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat- pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.

2.       K. Warner Schaie
Schaie mengemukakan bahwa perkembangan kognitif masa dewasa madya memiliki 3 tahapan kognitif, yakni tahap responsibility stage, executive stage, danreorganizational stage.
a.       Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
 Sama halnya dengan dewasa madya, sebagai makhluk sosial, mau tak mau seseorang harus mampu mempertanggungjawabkan segala tindakannya secara etika, moral kepada masyarakat.
Masa dewasa muda, akan dituntut rasa tanggung jawabnya sebagai individu yang bekerja di lembaga sosial tempat ia bekerja, serta dituntut tanggung jawabnya sebagai individu yang telah membina kehidupan rumah tangga. Jadi, yang disebut dengan masa tanggung jawab, menurut schaie adalah rasa tanggung jawab yang harus diwujudkan dalam kehidupan masa dewasa muda sebagai seorang yang bekerja di lingkungan lembaga sosial-pekerjaan ataupun lembaga sosial keluarga.
b.      Tahap eksekutif (executive stage)
 Masa ketika individu telah mencapai puncak karier, sehingga ia memiliki pekerjaan, peran, dan tanggung jawab yang lebih besar dalam sistem organisasi yang dibina semasa dewasa muda sebelumnya.
Individu biasanya memerlukan kemampuan pemikiran dan ketrampilan yang lebih kompleks, berkaitan dengan masalah yang dihadapinya pun lebih besar dan rumit. Mereka memantau pertumbuhan dan perkembangan segala aktivitas organisasi dari masa lalu, sekarang dan masa akan datang. Untuk itu, dibutuhkan misi dan visi ke depan yang lebih baik. Kebanyakan individu telah memcapai puncak karier, seperti direktur perusahaan, kepala sekolah, dekan fakultas. Di sisi lain, individu yang mencapai masa eksekutif, memiliki keterlibatan dalam mengurusi masalah yang ada dalam sosial-masyarakat. Dengan demikian yang dihadapi bersifat kompleks, yaitu berhubungan dengan jenis pekerjaan utama, kehidupan keluarga, tuntutan dan tanggung jawab.
c.       Tahap reorganisasional (reorganizational stage)
Orang mulai memasuki pensiun sehingga ia mulai mengatur ulang (reorganisasi) seluruh kemampuan intelektual, ketrampilan, dan pengalaman guna mencari makna/arti pekerjaan dalam kehidupannya. Ia tidak lagi berorientasi pada berapa gaji yang ia peroleh dalam suatu pekerjaan, tetapi apa arti/makna yang diperoleh jika ia melakukan jenis pekerjaan itu

0 comments:

Post a Comment